Berita

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur/Net

Dunia

Politikus Inggris-China-Rusia Berbicara Soal Mundurnya Boris Johnson: Dia Mengambil Keputusan yang Tepat

JUMAT, 08 JULI 2022 | 10:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mosi tidak percaya di kalangan Konservatif Inggris menunjukkan bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjadi sangat tidak populer di partainya sendiri. Desakan pengunduran diri dari 50 menteri dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa dia benar-benar terisolasi.

Boris Johnson mundur sebagai Perdana Menteri Inggris pada Kamis (7/7) setelah pemberontakan partai atas serangkaian skandal etika yang mmebelitnya.

Berbicara di depan pintu 10 Downing Street yang terkenal, tempat yang sama di mana banyak pendahulunya menyampaikan pidato pengunduran diri, Johnson mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri.

Saat akan menyampaikan pengunduran diri, Johnson bersikeras bahwa dia akan melanjutkan sebagai pemimpin sementara Partai Konservatif sampai proses pemilihan perdana menteri baru. Namun, beberapa tokoh senior di partainya bahkan mengatakan tidak mungkin, mengingat semakin sedikitnya orang yang mau bekerja untuknya.

Dia akhirnya menyerah pada hari Kamis setelah beberapa sekutunya yang paling setia mengatakan kepadanya bahwa permainannya sudah selesai.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss bahkan mengatakan Johnson telah membuat keputusan yang tepat untuk mengundurkan diri.

"Kami membutuhkan ketenangan dan persatuan sekarang dan untuk tetap memerintah sementara pemimpin baru ditemukan," kata Truss, seperti dikutip dari CNN.

Pemimpin oposisi Partai Buruh, Keir Starmer, mengatakan pengunduran diri Johnson adalah kabar baik bagi negara, dan seharusnya "itu seharusnya terjadi sejak lama," katanya.

Para ahli China ikut berkomentar atas mundurnya Johnson.

Song Zhongping, pakar militer China dan komentator TV, mengatakan, kinerja Johnson memang buruk.

“Pemicu penting lainnya adalah kinerjanya yang buruk dalam diplomasi, terutama hubungan Inggris-Uni Eropa yang semakin tegang, dan penanganan konflik Rusia-Ukraina yang tidak tepat, yang mengakibatkan melonjaknya inflasi," kata Zhongping, kepada media Global Times.

Keluhan tentang Johnson di dalam masyarakat Inggris sendiri dapat didengar di mana-mana. Internalnya dan kesulitan eksternal adalah penyebab mendasar keputusannya untuk mengundurkan diri, menurut Zhongping.

Selama kepemimpinannya, Johnson berfokus pada Brexit, sehingga kebijakan luar negerinya, termasuk di China, bukan prioritasnya, ujar  Cui Hongjian, direktur Departemen Studi Eropa di Institut Studi Internasional China, menyinggung bagaimana hubungan China-Inggris.

Namun begitu, perdagangan antara China dan Inggris telah meningkat selama masa jabatannya, yang juga telah melihat beberapa argumen dan perbedaan politik.

"Jadi ini hanya menunjukkan semacam keseimbangan antara perbedaan politik dan kerja sama ekonomi dan perdagangan dari kebijakan Johnson terhadap China," catat Cui.

Rusia, yang belakangan sering bersingguan dengan Inggris karena krisis Ukraina, juga menanggapi pengunduran diri Johnson. Kremlin mengatakan pihaknya berharap pemimpin Inggris berikutnya akan lebih profesional.

"Kami berharap suatu hari nanti di Inggris Raya akan ada lebih banyak orang profesional yang dapat membuat keputusan melalui dialog," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Menambahkan bahwa saat ini, harapan itu sangat sedikit.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya