Berita

Ilustrasi IDI/Repro

Politik

Punya Sejarah 70 Tahun, World Medical Association Hanya Akui IDI Sebagai Organisasi Dokter di Indonesia

RABU, 06 JULI 2022 | 12:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Asosiasi Dokter Medis Sedunia atau World Medical Association (WMA) hanya mengakui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Sekjen WMA, dr Otman Kloiber, melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/7).

Otman menjelaskan, organisasi medis terutama dokter, termasuk organisasi yang cukup vital karena menyangkut kesehatan raga dan keselamatan nyawa.

"Bagi kami di WMA, keberadaan organisasi profesi juga haruslah tunggal karena menyangkut standardisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien dan masyarakat, serta dokter," ujar Otman.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, Otman menyatakan IDI sebagai bagian dari anggota WMA, dan memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun.

"IDI merupakan salah satu anggota yang penting bagi kami. Saat ini, kami di WMA hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi medis sebagai perwakilan dari Indonesia," tandasnya.

Kepemimpinan IDI kini diemban oleh dr Adib Khumaidi SpOT, yang terpilih sebagai Ketua Umum PB IDI dalam Muktamar ke-30 di Samarinda pada Maret 2022 lalu.

Menariknya, dalam Muktamar ke-30 tersebut IDI mencopot mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI, lantaran tak menjalankan sanksi etik hingga melakukan promosi Vaksin Nusantara yang belum lolos uji laboratoium.

Setelah Terawan dicopot dari keanggotaan IDI, muncul organisasi kedokteran baru yang bernama Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI).

PDSI disinyalir diinisiasi oleh Terawan. Indikasinya, sosok yang memimpin organisasi profesi tersebut adalah anak Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyanto yang pernah menjadi staf Terawan saat masih menjabat Menteri Kesehatan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya