Berita

Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi dalam diskusi virtual Teras Politik (Terpol) Kang Kiflan/Repro

Politik

Golkar: Misi Perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia Selamatkan G20 dari Upaya Boikot Barat

SELASA, 05 JULI 2022 | 15:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Misi perdamaian yang dibawa Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan juga Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyelamatkan Presidensi G20 Indonesia.

Begitu pandangan Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi dalam diskusi virtual Teras Politik (Terpol) Kang Kiflan bertajuk "Benarkah Jokowi Gagal Damaikan Rusia-Ukraina", Selasa (5/7).

"Kami sangat bangga dengan misi yang dibawa Pak Jokowi. Hasilnya adalah menyelamatkan Presidensi G20 dari potensi adanya boikot memboikot dari negara barat," ujar Bobby yang dikutip melalui kanal Youtube Kantor Berita Politik RMOL.


Anggota Komisi I DPR RI ini menuturkan bahwa ancaman boikot yang juga sempat dilontarkan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Sebab, Janes menyatakan akan memboikot sejumlah pertemuan G20 di Bali jika pejabat Rusia hadir.

Atas misi perdamaian, kata Bobby, sudah terbantahkan dengan pesan-pesan yang disampaikan Jokowi kepada kedua pimpinan negara yang berperang.

"Oleh karena itu berdasarkan materi (misi Jokowi) yang dikedepankan adalah bagaimana perang kedua negara tersebut memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global, utamanya yang mengancam krisis pangan dan energi, dan imbasnya sudah ke Indonesia juga," tutur Bobby.

"Dilihat dari gesturenya (Putin dan Zelenskyy), Pak Jokowi diterima sangat baik baik oleh Ukraina maupun Rusia," sambungnya.

Maka dari itu, Bobby juga menegaskan bahwa anggapan miring dari lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia yang disampaikan sejumlah pihak di dalam negeri kurang tepat.

Karena pada dasarnya, dia memandang pertemuan pertama dalam misi perdamian Jokowi tidak serta merta langsung bisa menghentikan perang yang terjadi di antara kedua negara.

"Paling tidak sudah terbuka ruang kepada mereka, dan kehadiran Indonesia memberikan  alasan kepada kedua negara tersebut untuk mencari exit strategy (untuk menyelesaikan perang)," demikian Bobby.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya