Berita

Robot penjelajah bulan China Chang'e 5 mendarat di bulan pada 1 Desember 2020/Net

Dunia

Dituding Ingin Kuasai Bulan, Beijing: NASA Harus Ingat tentang Sejarah Kelam Program Luar Angkasa Amerika

SELASA, 05 JULI 2022 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataaan Kepala NASA Bill Nelson soal kekhawatirannya bahwa China akan menguasai bulan mendapat tanggapan dari Beijing.

Selama konferensi pers Senin (4/7), juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menyatakan China dengan tegas membantah klaim Nelson.

Nelson dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild yang diterbitkan pada Sabtu (2/7), mengatakan bahwa setiap orang harus waspada dengan pendaratan astronot China di bulan.


"Kita harus sangat khawatir tentang pendaratan China di bulan. Mereka akan menguasainya. Kita harusnya mengatakan; ini milik kita sekarang, dan Anda tetap di luar," katanya.

Zhao membalas klaim tersebut, dengan mengatakan pernyataan tersebut sangat tidak bertanggung jawab.

"Beberapa pejabat AS terus-menerus mencoreng kegiatan luar angkasa China. yang selama ini sangat normal dan masuk akal. China dengan tegas menentang pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu," kata Zhao.

"Sebagai kepala Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional AS, dia (Nelson) harus menyadari sejarah kelam program luar angkasa AS," kata Zhao, seperti dikutip dari CGTN.

"Amerika Serikat telah memainkan peran negatif dalam menciptakan sampah antariksa, memprovokasi perlombaan senjata di luar angkasa dan merusak stabilitas strategis global," tambahnya.

Tindakan Amerika Serikat, kata Zhao, telah menimbulkan ancaman besar bagi penggunaan luar angkasa secara damai.

Eksplorasi luar angkasa China adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sosial, ilmiah, teknologi, dan keamanan negara yang sah, menurut Zhao. Ia menggarisbawahi bahwa negaranya selalu menganjurkan penggunaan luar angkasa secara damai, dan menentang persenjataan dan perlombaan senjata di luar angkasa.

"Perkembangan industri luar angkasa China dicapai sepenuhnya melalui kemerdekaan dan kemandirian dan hak-hak serta kepentingan dan pencapaiannya tidak boleh dipertanyakan atau dicoreng," demikian Zhao.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya