Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Zona Perdagangan Bebas Indonesia-Rusia Jadi Pembicaraan Serius Jokowi dan Putin

SABTU, 02 JULI 2022 | 16:52 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Peluang untuk membuka zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Rusia menjadi salah satu pembahasan antara Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis (30/6).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menyebut perdagangan dan kerja sama ekonomi telah menunjukkan dinamika positif.

Pada tahun 2021, perdagangan bilateral tumbuh lebih dari 40 persen, dan meningkat lebih dari 65 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.


"Dalam konteks ini, kami menyatakan minat untuk meningkatkan kerja Komisi Gabungan Rusia-Indonesia untuk Perdagangan, Ekonomi, dan Kerja sama Teknis," kata Putin dikutip dari laman kremlin.ru, Sabtu (2/7).

Putin pun menyebut peluang kemitraan ekonomi antar kedua negara cukup terbuka. Bahkan turut dibahas juga soal peluang zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Rusia.

"Kami mementingkan untuk menciptakan zona perdagangan bebas antara Indonesia dan Eurasian Economic Union (EAEU). Kami berharap pembicaraan draf perjanjian akan diadakan sebelum akhir tahun dan akan membuahkan hasil," tegas Putin.

Putin cukup yakin lantaran selama ini, hubungan ekonomi Indonesia-Rusia cukup baik. Banyak perusahaan asal Rusia yang sudah beroperasi di Indonesia.

Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada minat untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional.

"Dengan pengalaman unik, kompetensi, dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama, termasuk proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi dari teknologi nuklir, misalnya di bidang kedokteran dan pertanian," sambungnya.

Selain itu, Putin juga mengaku memiliki banyak potensi kerja sama bisnis dalam mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik.

"Misalnya, Kereta Api Rusia dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibukota negara ke Pulau Kalimantan," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya