Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Cemaskan Keselamatan Saat Beli BBM, Warga Kuningan Tolak Penggunaan MyPertamina

KAMIS, 30 JUNI 2022 | 23:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Masyarakat di Kuningan, Jawa Barat, menolak keras kebijakan pemerintah yang akan mewajibkan penggunaan aplikasi MyPertamina saat membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar).

"Penolakan kami jelas mengandung unsur keselamatan. Seperti, selama ini kami tidak pernah mengaktifkan atau mengoperasikan Android saat sedang di SPBU. Karena, selama ini kami ikuti aturan daripada pihak manajamen SPBU," kata salah seorang pegiat media sosial, Muhidin, Kamis (30/6).

Alasan lain, kebijakan ini tidak mempermudah dan memberi pelayanan lebih, namun justru mempersulit masyarakat.  


"Saya kira ini pelayanan berlebihan ya, karena dengan mendownload aplikasi itu berarti manajemen Pertamina diduga melakukan komersial juga. Karena begini, ketika kita masuk atau memiliki aplikasi itu otomatis sistim byte dalam dunia internet berlaku dan keuntungan dong bagi si pemilik aplikasi," ungkap Mujahidin, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan Pertamina untuk meraup keuntungan.  

"Ya kalau mau untung zaman modern dengan kecanggihan teknologi itu banyak cara. Kenapa harus paksa warga untuk download aplikasi demikian?" kritiknya.

Senada dengan Muhidin, Roni yang merupakan driver ojek online mengaku sangat kecewa dengan keharusan menggunakan aplikasi MyPertamina.

"Jujur kami kecewa. Meski di Kuningan belum terjadi, jelas ini sangat merugikan kami. Terutama dalam baterai handphone. Bayangkan, ketika aplikasi selain ojek online kami aktif dan ada aplikasi lain sama aktif juga, itu handphone bisa cepet drop baterainya dan bisa ngehang juga," ujar warga Kecamatan Jalaksana itu.

Terpisah, Ketua DPC HPPI (Himpunan Profesi Pengemudi Indonesia) Kuningan, Dadi menyebut, sebaiknya pemerintah melakukan kaji ulang dan senantiasa memberikan kenyamanan pelayanan bagi kaum pengemudi angkutan umum.

"Mohon ada kebijakan untuk kendaraan angkutan umum dan angkutan barang karena tidak semua pengemudi menggunakan handphone android," pungkasnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya