Berita

Trailer traktor yang membawa migran gelap, yang ditemukan pada 27 Juni 2022 di San Antonio, Texas. Sebanyak 53 migran di dalamnya tewas dan Beberapa korban ditemukan masih hidup, menderita heat stroke dan dibawa ke rumah sakit setempat/Net

Dunia

Terjebak di Dalam Truk Trailer, 53 Migran Tewas Terpanggang Suhu 39 Derajat Celsius

KAMIS, 30 JUNI 2022 | 07:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jumlah migran tewas setelah terjebak di dalam truk trailer yang ditinggalkan begitu saja di tepi jalan di San Antonio terus bertambah. Saat ini aparat melaporkan korban tewas menjadi 53 orang.

Dari 53 orang yang meninggal, 40 diidentifikasi sebagai laki-laki dan 13 sebagai perempuan, menurut Kantor Informasi Publik Kabupaten Bexar. Sebagian besar dari mereka telah diidentifikasi sebagai migran.

Konsul Jenderal Meksiko di San Antonio, Texas, Ruben Minutti Zanatta, mengatakan pada konferensi pers bahwa kebanyakan dari para korban adalah orang Meksiko, juga Guatemala dan Honduras.

Para pejabat terus melakukan upaya identifikasi terhadap para korban dengan metode seperti analisis sidik jari. Upaya  mengidentifikasi mereka yang meninggal  mungkin merupakan proses yang panjang, rumit dan mahal, bukan hanya karena banyak negara terlibat, tetapi karena keluarga migran yang mencari relokasi ke Amerika Serikat mungkin takut untuk maju.

Ini adalah insiden penyelundupan paling mematikan dalam sejarah AS.  

"Tiga belas lainnya, termasuk tiga orang Meksiko, telah dibawa ke rumah sakit," kata Zanatta, seperti dikutip dari AFP, Rabu (29/6).

Polisi menahan dua tersangka dalam kasus tersebut, Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez yang keduanya warga negara Meksiko. Mereka pernah didakwa karena memiliki senjata api saat tinggal di AS secara ilegal.

Tersangka ketiga, digambarkan sebagai warga negara AS yang mengemudikan truk, juga telah ditahan dan diperkirakan akan didakwa, tetapi dia tetap dirawat di rumah sakit pada Selasa malam, menurut seorang pejabat Meksiko.

Para migran meninggal di dalam sebuah trailer-traktor di San Antonio, di mana suhu membengkak hingga 39,4 derajat Celcius. Itu adalah salah satu bencana terburuk yang melibatkan migran di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli mengatakan bencana itu menunjukkan kecerobohan penyelundup untuk mengangkut migran, bahkan dalam kondisi yang tidak aman, untuk meraup keuntungan paling banyak.

Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) mengatakan bahwa divisi Investigasi Keamanan Dalam Negeri sedang melakukan penyelidikan kriminal atas dugaan peristiwa penyelundupan manusia.

Kematian itu sekali lagi menyoroti tantangan untuk mengendalikan penyeberangan migran di perbatasan AS-Meksiko, yang telah mencapai rekor tertinggi.

Lopez Obrador pada hari Selasa mengatakan dia akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington pada 12 Juli untuk membahas masalah migrasi ini.

Kasus serupa pernah terjadi pada Juli 2017, 10 migran meninggal setelah diangkut dengan traktor-trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Wal-Mart. Pengemudi, James Matthew Bradley, Jr., pada tahun berikutnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena perannya dalam operasi penyelundupan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya