Berita

Mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/Net

Politik

Tak Ada Lagi Tokoh Sekaliber Taufik Kiemas, Elite Parpol Diminta Bersatu untuk Demokrasi 2024

RABU, 29 JUNI 2022 | 09:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pertaruhan demokrasi Indonesia disinyalir ada pada pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, dan bagian hulunya berperan elite-elite parpol dalam menyuguhkan pilihan pemimpin yang berkualitas.

Namun belakangan muncul wacana dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tentang keengganan partai banteng moncong putih membangun koalisi dengan parpol yang berbeda ideologi, latar belakang historis, dan platform politik. Salah satunya adalah Partai Demokrat.

Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyayangkan pernyataan yang bernuansa polarisasi keluar dari fungsionaris PDIP.

Menurut Ujang, apa yang dikatakan Hasto bertolak belakang dengan hubungan yang sebenarnya terbangun di antara elite parpol PDIP dengan Demokrat. Di mana salah satu contohnya hubungan antara almarhum mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas dengan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ketika Pak SBY jadi presiden, Pak Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR-nya dari PDIP (yang saat itu posisinya sebagai) partai oposisi," ujar Ujang saat menjadi pembicara dalam diskusi virtual Teras Politik (Terpol) yang digelar Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Belum Nembak, Sudah Ditolak", Selasa (28/6).

Kendati secara politik Demokrat dengan PDIP berseberangan kala itu, Ujang justru melihat persatuan terjalin di antara keduanya, sehingga menciptakan iklim demokrasi yang sehat.

"Tokoh sekaliber Pak Taufik Kiemas itu menjadi pemersatu, tidak membatasi kedua belah pihak, jadi komunikasinya jalan," imbuhnya menegaskan.

Untuk sekarang ini, dosen politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini tidak melihat tokoh ataupun elite parpol yang sekaliber Taufik Kiemas dalam hal persatuan politik untuk pembangunan demokrasi Indonesia.

"Kita ingin kalau di atas kertas 'a' ya impelementasinya 'a'. Siapa tokohnya? Ya seharusnya Pak SBY atau Pak JK (Jusuf Kalla) yang menjadi pemersatu, tapi sayangnya belum diterima PDIP," kata Ujang.

"Kalau dulu ada Pak Taufik Kiemas. Beliau PDIP, suaminya Ibu Mega tapi dekat dengan Pak SBY," sambungnya.

Oleh karena itu, Ujang memandang perlunya kebesaran hati dari para elite politik untuk bisa berjalan bersama membangun demokrasi Indonesia menjadi lebih baik dalam perhelatan Pemilu Serentak 2024, yang di dalamnya juga akan dilakukan pemilihan presiden (pilpres).

"Katanya kita ingin membangun politik kebangsaan, katanya kita ingin menghapus polarisasi, katanya kita igin bersatu, tetapi apa yang dilakukan di tingkat atas jauh berbeda dengan apa yang diucapkan," tandasnya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya