Berita

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie/Net

Politik

Jerry Massie: Capres Andalan Rakyat Pantang Berkongsi dengan Oligarki

KAMIS, 23 JUNI 2022 | 15:04 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 diharapkan tidak lagi dikendalikan kelompok oligarki. Salah satu caranya bisa dilakukan figur-figur Capres yang akan dimajukan.

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyampaikan harapan tersebut saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/6).

"Capres pantang berkongsi dengan oligarki, atau paling nyatanya menolak dicalonkan diri sebagai presiden dari Parpol yang berkongsi dengan oligarki," ujar Jerry.

Menurut doktor lulusan American Global University ini, pencalonan presiden di Indonesia sayangnya dibatasi oleh aturan di Pasal 222 UU 7/2017 tentang Pemilu.

Aturan itu mensyaratkan Capres dan Cawapres diusung partai politik atau gabungan parpol yang memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen perolehan suara nasional pada pemilu sebelumnya.  

Maka dari itu, Jerry menyarankan kepada Capres yang berpotensi diusung oleh parpol atau gabungan parpol untuk memperhatikan beberapa hal untuk mencegah kendali oligarki di dalam Pilpres.

"Yang terpenting hindari politik uang, politik identitas, permainan politik oligarki lewat pendanaan, dan politik dinasti yang masih kuat menggurita cengkeramannya di Indonesia," tuturnya.

Di luar itu, Jerry mendorong lembaga negara terkait untuk ikut aktif mengawasi kucuran dana kampanye kepada Capres yang akan bertanding nantinya.

Dengan demikian, Capres yang maju bisa keluar dari pengaruh oligarki yang selama 8 tahun terakhir bisa mengarahkan arah kebijakan pemerintahan yang dihasilkan dari Pemilu.

"Tim PPATK dan OJK perlu turun tangan. Dan rekening Capres harus transparan. Siapa penyumbang dan berapa nominalnya? Saya kira jika perlu audit Parpol terutama donasi Capres," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

25 Kader Beringin Disiapkan Maju Pilkada Jatim

Jumat, 19 April 2024 | 04:02

Calon Jemaah Haji Aceh Mulai Berangkat 29 Mei 2024

Jumat, 19 April 2024 | 03:23

3 Kader Ini Disiapkan PKS di Pilgub Lampung

Jumat, 19 April 2024 | 03:17

Pakaian Adat jadi Seragam Sekolah Jangan Bebani Orangtua Siswa

Jumat, 19 April 2024 | 03:15

Baznas-TNI Terjunkan Bantuan untuk Palestina Lewat Udara

Jumat, 19 April 2024 | 02:53

Sebelum Pensiun Agustus, Prasetyo Bakar Semangat ASN Setwan DPRD

Jumat, 19 April 2024 | 02:10

Berusia Uzur, PKS Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Jumat, 19 April 2024 | 02:00

Proyek Tanggul Pantai Dikebut, Fokus di Muara Angke dan Kali Blencong

Jumat, 19 April 2024 | 01:33

PKB Jagokan Irmawan dan Ruslan di Pilgub Aceh

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Heru Pamer IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Jumat, 19 April 2024 | 01:09

Selengkapnya