Berita

Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan/Net

Politik

Legislator Demokrat: Target Pajak 2023 Jangan Tambah Beban Rakyat!

SELASA, 21 JUNI 2022 | 09:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Target pajak 2023 yang ditetapkan Pemerintah diharapkan tidak terlalu membebani rakyat. Pasalnya, ekonomi  masyarakat baru saja tumbuh menggeliat dan kondisi makro ekonomi tidak memungkinkan masyarakat bergerak lebih cepat.

Demikian disampaikan anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan, Selasa (21/6).

“Jangan jorjoran dulu, karena ekonomi kita baru mau tumbuh, dan masyarakat baru mau menggeliat. Kemudian kondisi makro tidak memungkinkan kita untuk bisa bergerak lebih cepat,” kata Marwan.

‘’Saya mendukung penuh peningkatan penerimaan negara. Tapi pesannya, jangan sampai memberatkan rakyat karena situasi kita baru membaik, dan kondisi makro juga belum mendukung. Kita jangan jorjoran dalam menerapkan pajak untuk masyarakat,” sambungnya.

Marwan menegaskan, pemerintah harus berhati-hati dan bijak memutuskan target penerimaan negara dengan sepenuhnya mempertimbangkan kondisi masyarakat.

"Jangan sampai, keinginan kita untuk memperoleh telur sebanyak-sebanyaknya, justru dengan cara mematikan ayam-ayamnya,’’ tegas Marwan.

Di sisi lain, Marwan mengapresiasi capaian pajak tahun 2021 maupun 2022 yang dinilai cukup baik. Hanya saja, capaian ini ada juga faktor keberuntungan, antara lain karena naiknya harga komoditas.

Diingatkan juga, kondisi makroekonomi tidak begitu menggembirakan menuju 2023. Sehingga harga energi dan pangan terus meningkat dan resesi mulai menghantui berbagai belahan dunia. Indonsia juga berpotensi mengalami likuiditas yang ketat.

Lebih lanjut, Marwan menegaskan bahwa pada prinsipnya Fraksi Partai Demokrat (FPD) mendukung penuh optimisme terkait peningkatan penerimaan negara.

"Tidak ada jalan lain untuk membangun selain terus memperbaiki penerimaan negara, apalagi devisit 2022 tidak boleh lebih dari 3 persen. Tetapi sekali lagi, jangan sampai menambah beban rakyat,’’ papar Sekretaris FPD itu.

Ia menambahkan, ekonomi Indonesia sedang mengalami banyak tantangan baik dari sisi regional maupun gobal. Karena itulah, target pajak jangan sampai gila-gilaan hingga makin menyulitkan rakyat.

‘’Coba diukur penerimaan negara yang paling optimal dan tidak semakin memberatkan ekonomi rakyat. Pemerintah sebenarnya punya jalan keluar dengan kebijakan-kebijakan lain yang masih bisa dikendalikan,’’ pungkas legislator asal Lampung ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya