Berita

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani/Net

Politik

Sekjen Gerindra Tidak Menyangkal Proses Demokrasi Indonesia Masih Mahal

SENIN, 20 JUNI 2022 | 14:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang biaya politik yang masih mahal di Indonesia tidak disangkal oleh Partai Gerindra. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani bahkan menegaskan komitmen bahwa partai politik merupakan tempat dan sumber lahirnya pemimpin bangsa.

Penegasan komitmen ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani usai mengikuti pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022, yang diselenggarakan oleh KPK di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin siang (20/6).

Muzani mengurai, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam acara pembekalan PCB mengingatkan soalnya biaya politik yang mahal. Bahkan, Alex menyebut berdasarkan hasil survei KPK, biaya untuk menjadi calon kepala daerah tingkat II atau Bupati/Walikota membutuhkan biaya sebesar Rp 20 hingga 30 miliar.


"Itu juga diingatkan kepada kami semua, misalnya biaya politik, baik pencalegan legislatif ataupun dalam pilkada beliau menyoroti itu," ujarnya kepada wartawan, Senin siang (20/6).

Muzani tidak menyangkal paparan Alex Marwata. Dia mengakui bahwa proses demokrasi, baik pilkada maupun pemilu, biayanya masih mahal. Sehingga, hal itu harus dihentikan.

"Dan kami mengakui bahwa proses demokrasi termasuk masih mahal, dan itu tidak boleh terjadi, salah satu yang beliau ingatkan adalah sebagai lembaga sumber pemimpin bangsa, partai politik harus bersama-sama mencegah itu," pungkas Muzani.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya