Berita

Pakar komunikasi Emrus Sihombing/Net

Politik

Pakar Komunikasi: Isu Pembelian Mortir dari Serbia Dirancang untuk Lemahkan Institusi BIN

SABTU, 18 JUNI 2022 | 22:31 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ada upaya melemahkan Badan Intelijen Negara (BIN) di balik beredarnya kabar pembelian sekitar 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi di Papua pada tahun 2021.

Dikatakan pakar komunikasi Emrus Sihombing, di era serba bebas saat ini, sangat mungkin seseorang tidak bertanggung jawab sengaja melempar isu untuk merusak kredibilitas lembaga-lembaga tinggi negara.

“Pada era post-truth hari ini, banyak orang tidak bertanggungjawab, menebarkan berita palsu untuk merusak kepentingan umum, merusak ketentraman masyarakat, dan merusak negara," ujar Emrus Sihombing kepada wartawan, Sabtu (18/6).


"Itu yang saya lihat dengan menyebarkan informasi palsu tentang BIN menggunakan mortir dari Serbia itu di Papua," imbuh Emrus.

Pengajar di Universita Pelita Harapan itu mengatakan, konsep penyesatan informasi memang sangat mudah dilakukan. Tidak jarang, kata dia, informasi yang tidak benar itu memang dirancang atau direncanakan dengan tujuan pelemahan pada targetnya.

“Dalam teori komunikasi, disinformasi itu sesuatu yang dirancang dan dilakukan dengan sengaja. Jadi, tidak mungkin isu itu muncul begitu saja tanpa ada yang berkepentingan dan dengan sengaja melancarkannya," terangnya.

Badan Intelijen Negara (BIN) juga memastikan bahwa laporan Conflict Armament Research (CAR) atau kelompok pemantau senjata berbasis di London, membeli sekitar 2.500 mortir dari Serbia untuk operasi di Papua pada 2021 silam tidak benar.

Deputi II Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN Mayjen TNI Edmil Nurjamil menegaskan, pihaknya tidak memiliki peralatan tersebut.

Ia menyampaikan senjata artileri yang ditemukan di Papua merupakan milik TNI. BIN, kata dia, tidak pernah membeli mortir dari Serbia seperti yang diisukan.

"Nggaklah. Ya itu kan pangdamnya sudah mengakui itu senjata TNI. Kita nggak main-main begitu, Mas. Panglima Kodam itu. Kan sudah menyampaikan," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya