Berita

Syahganda Nainggolan dalam Pengajian Hari Bermuhammdiyah dengan tema "Islamophobia di Negara Kesatuan Republik Indonesia"/Ist

Politik

Syahganda Nainggolan: Muhammadiyah Harus Ambil Peran dalam Kampanye Anti Islamophobia

SABTU, 18 JUNI 2022 | 20:12 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Organisasi Islam seperti Muhammadiyah harus bisa mengambil peran strategis dalam kampanye anti Islamophobia atau anti kebencian terhadap Islam. Apalagi, negara super power Amerika Serikat juga memotori gerakan anti Islamophobia di dunia.

Begitu dikatakan aktivis kawakan Syahganda Nainggolan dalam Pengajian Hari Bermuhammdiyah dengan tema "Islamophobia di Negara Kesatuan Republik Indonesia", di Jakarta, Sabtu (18/6).

Di masa lalu, kata Syahganda, Amerika Serikat memotori gerakan anti Islam dengan isu anti ekstrimisme dan radikalisme. Projek deradikalisasi di berbagai belahan dunia disponsori Amerika, bersamaan munculnya stigma negatif terhadap Islam.

"Dengan berputar arahnya Amerika saat ini, tentu saja peluang bagi ummat Islam mendudukkan Islam sebagai ajaran mainstream yang sejajar dengan ajaran kapitalisme dan sosialis demokrat di berbagai negara maju," ujar Syahganda.

Peluang ini, menurut Syahganda tidak akan lama, karena tergantung masa kepresidenan Partai Demokrat di Amerika Serikat. Untuk itu, dia mendorong agar Muhammadiyah memotori arahan gerakan ormas Islam dalam isu anti Islamophobia dan juga menjadi mitra pemerintah Indonesia ataupun PBB dalam misi tersebut.

Syahganda juga meminta jajaran ormas Islam mengkaji pikiran Ilham Omar, tokoh anti Islamophobia Amerika Serikat, yang mampu menjelaskan bahwa isu terorisme yang selama ini dikembangkan Amerika adalah kebencian terhadap Islam.

"Muhammadiyah sebagai ormas yang banyak cendikiawannya harus mampu mengkaji cara Ilham Omar membalikkan diksi terorisme di Amerika, seperti Omar mengatakan bahwa pemboman 9/11 dilakukan segelintir orang bukan dilakukan Islam," jelasnya.

"Dengan ke cendikiawan, ummat Islam dapat mengklaim kembali hak-hak sejarahnya yang paling besar di Indonesia," demikian Syaganda.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya