Bendera India dan ASEAN/Net
Menteri Luar Negeri negara-negara anggota ASEAN bertemu di New Delhi, India, selama dua hari dari hari ini (Kamis, 16/6) sampai Jumat besok (17/6). Pertemuan digelar di Gedung Sushma Swaraj Bhawan di Jalan Jose Rizal, Chanakyapuri, New Delhi.
Menlu RI Retno LP Marsudi tiba di New Delhi, Rabu siang (15/6). Sekjen ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, dan Dubes India untuk ASEAN, Jayant N. Khobragade yang berkantor di Jakarta, juga telah tiba di New Delhi.
Pertemuan bertema "
Community of Values" itu akan dipimpin bersama oleh Menlu India S. Jaishankar dan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan.
Jurubicara Kemlu India, Arindam Bagchi, dalam jamuan makan bersama wartawan India dan ASEAN di Hotel Le Meridien, New Delhi, tadi malam mengatakan, dirinya optimistis pertemuan para Menlu akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih substansial bagi kemajuan India dan ASEAN.
Bersamaan dengan Pertemuan Khusus Menlu ASEAN dan India, juga akan digelar Delhi Dialogue ke-12 yang membahas berbagai isu kontemporer, terutama pertumbuhan pasca pandemi Covid-19, perdagangan dan investasi, serta stabilitas kawasan dan dunia umumnya.
Special ASEAN-India Foreign Ministers’ Meeting (SAIFMM) atau Pertemuan Khusus Menlu ASEAN-India ini menandai 30 tahun hubungan ASEAN dan India yang dimulai tahun 1992 lalu, setahun setelah Perdana Menteri India ketika itu, PV Narasimha Rao, mengumumkan
Look East Policy (Kebijakan Melihat Timur).
Secara umum,
Look East Policy mendorong hubungan yang lebih substansial antara India dan negara-negara ASEAN, juga sebagai instrumen untuk mempertahankan posisi India sebagai
regional power sekaligus untuk mengimbangi pengaruh Republik Rakyat China (RRC) yang mulai muncul setelah Perang Dingin berakhir.
Kekhawatiran India akan peningkatan pengaruh China komunis di ASEAN bukan tanpa alasan. Terlebih setelah di tahun 2003 negara-negara ASEAN menyepakati China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) yang berlaku sejak 2005. Perjanjian bebas dagang dengan ASEAN ini membuat China menjadi lebih leluasa memasuki kawasan dengan tema pelindung ekonomi dan perdagangan bebas.
Dalam ASEAN-India Commemorative Meeting di bulan Desember 2012, hubungan ASEAN dan India ditingkatkan menjadi
Strategic Partnership atau Kemitraan Khusus.
Sementara di bulan November 2014, Perdana Menteri Narindra Modi meningkatkan
Look East Policy menjadi
Act East Policy atau Kebijakan Bertindak ke Timur yang didasarkan pada empat pilar yaitu
culture (kebudayaan),
commerce (perdagangan),
connectivity (keterhubungan), dan
capacity building (pembangunan kapasitas).
Bersamaan dengan
upgrading Look East Policy menjadi
Act East Policy, Perdana Menteri Modi juga memperkenalkan visi
Security for All and Growth for All di kawasan.