Berita

Penasihat Negara dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe/Net

Dunia

Wei Fenghe: AS Berusaha Membajak Negara-negara Indo-Pasifik untuk Menyingkirkan China

SENIN, 13 JUNI 2022 | 12:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China menyoroti Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang digaungkan Presiden AS Joe Biden di Indo-Pasifik yang diumumkan selama kunjungannya pada bulan Mei.

Penasihat Negara dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe menilai kebijakan tersebut mengarah pada 'konflik dan konfrontasi'.

Merujuk pada hubungan yang koyak dengan AS, Fenghe menunjukkan bahwa kebutuhan mendadak Washington untuk mempengaruhi hubungan di Indo-Pasifik menunjukkan bahwa AS mencoba untuk 'membajak' negara-negara di kawasan itu. Dia juga menuduh AS "menodai dan menahan China".


"Jika Anda ingin konfrontasi, kami akan berjuang sampai akhir," cecarnya dalam pidato di forum keamanan Dialog Shangri-La di Singapura yang disiarkan langsung di YouTube, Minggu (12/6).

IPEF mengikutsertakan 13 negara di kawasan itu, tetapi tidak termasuk China.

Biden saat berada di Tokyo bulan lalu mengumumkan ada 13 negara yang telah bergabung dengan aliansi perdagangan Asia-Pasifik baru yang dipimpin AS. Aliansi itu disebut sebagai penyeimbang ekspansi agresif China di kawasan tersebut.

"Amerika Serikat dan Jepang, bersama dengan 11 negara lain akan meluncurkan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity atau IPEF," kata Biden pada konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Yang tergabung dalan IPEF adalah Australia, Brunei, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Merujuk pada pernyataan penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, IPEF berfokus pada integrasi lebih lanjut ekonomi Indo-Pasifik, penetapan standar dan aturan terutama di bidang baru seperti ekonomi digital, dan juga berusaha memastikan rantai pasokan yang aman dan tangguh.

"Bagi kami, strateginya adalah upaya untuk membangun kelompok eksklusif, untuk membajak negara-negara di kawasan itu dan menargetkan satu negara tertentu," lanjut Fenghe.

Dalam pidatonya itu juga Fenghe menyinggung bagaimana AS berusaha 'meniadakan' China tetapi selalu ikut campur dengan urusan Beijing.

Ini terutama meliputi sejumlah besar masalah yang menarik minat Washington, termasuk Taiwan, Uyghur di Xinjiang, Hong Kong, dan Tibet.

Fenghe menyatakan bahwa AS harus "berhenti mencampuri urusan dalam negeri China."

Bila gagal melakukannya, maka itu berarti akan meningkatkan hubungan yang berantakan antara kedua ekonomi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya