Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan ibu negara Prancis Brigitte Macron di sebuah tempat pemungutan suara di Le Touquet, Prancis, pada 12 Juni/Net

Dunia

Le Pen: Jangan Biarkan Macron Memaksakan Proyek Anti-Sosialnya pada Kami

SENIN, 13 JUNI 2022 | 08:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presaingan Marine Le Pen dan Emmanuel Macron terus berlanjut. Mantan kandidat presiden Prancis yang kalah dalam pemilihan presiden April lalu itu telah menyerukan untuk mencegah Presiden Prancis memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen putaran kedua.

Prancis mengadakan pemilihan putaran pertama untuk Majelis Nasional negara itu (majelis rendah parlemen)pada Minggu (12/6). Hingga sore hari, jumlah pemilih tercatat mencapai 39,42 persen, seperti yang dilaporkan Kementerian Dalam Negeri.

"Selanjutnya, penting untuk tidak membiarkan Emmanuel Macron memaksakan proyek anti-sosialnya pada kami dan mendapatkan mayoritas mutlak yang akan memungkinkan dia melakukan apa pun yang dia inginkan tanpa Anda dan bahkan melawan Anda," tulis Le Pen di akun Twitter-nya, seperti dikutip dari DW.

Putaran pertama pemilihan parlemen  merupakan ujian besar bagi Macron, yang baru saja menang atas kandidat sayap kanan Marine Le Pen dalam pemilihan presiden pada bulan April.

Macron berharap bisa  mempertahankan mayoritas untuk memenuhi agenda transformatif yang dia janjikan di jalur kampanye, terutama di bidang ekonomi.

Namun proyeksi hari Minggu menunjukkan partai Macron dan sekutunya bisa mengalami kesulitan mendapatkan lebih dari setengah kursi di Majelis, dibandingkan lima tahun lalu, ketika mereka memenangkan 361 kursi.

Lembaga jajak pendapat memperkirakan bahwa sentris Macron bisa menang dari 255 menjadi lebih dari 300 kursi, sementara koalisi kiri yang dipimpin oleh Jean-Luc Melenchon bisa memenangkan lebih dari 200 kursi.

Jumlah pemilih pada pemilihan Minggu (12/6) mencapai rekor terendah untuk pemilihan parlemen, dengan kurang dari setengah dari 48,7 juta pemilih Prancis memberikan suara.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya