Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Andrianto: Jokowi Makin Pede Bermanuver

MINGGU, 12 JUNI 2022 | 11:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pembangkangan sebagai anak sama saja menjadi seorang durhaka. Sikap itu dianggap sedang ditunjukkan oleh Joko Widodo terhadap Megawati Soekarnoputri karena ingin melanggengkan kekuasaan.

Begitu kata Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia, Andrianto menyikapi acara temu relawan yang dilakukan di jantung ibukota, tepatnya di Ancol, yang membuat publik semakin skeptis dengan pengerahan massa relawan yang mirip dengan Apdesi beberapa waktu lalu.

"Aura panggungnya semacam kebulatan tekad. Tadinya setelah acara Projo di Magelang cuman testing the water, untuk uji animo publik terutama stakeholder partai politik pendukung terutama PDIP. Nyatanya publik sudah mahfum (paham) Jokowi memang sudah tidak peduli lagi dengan kenaikan barang yang meroket tinggi sejak lebaran lalu," ujar Andrianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/6).

Menurutnya, meskipun kenaikan harga telur, cabai, minyak goreng yang jauh dari jangkauan rakyat hingga membuat rakyat tercekik, rakyat belum bereaksi seperti di Sri Lanka.

"Makanya Jokowi makin pede (percaya diri), Jokowi terus bermanuver untuk pressure kandang banteng yang masih enggan beri tiket Ganjar. Berkejaran dengan waktu pihak oligarki enggan beri duit banyak bila tiket Ganjar belum jelas. Oligarki tidak mau kecolongan lagi ketika pilpres lalu PDIP di last minute dukung Maruf Amin, figur antagonis buat pihak oligarki," kata Andrianto.

Andrianto menilai, terdapat dua siasat Jokowi. Pertama, Jokowi terus melakukan penggalangan massa untuk mengkondisikan calon presiden (capres), dengan cara publik diberikan voeding atau nutrisi pencapresan supaya PDIP segera menentukan sikap.

Yang kedua, Jokowi menciptakan sekoci partai jika PDIP benar-benar tidak memberi tiket Pilpres 2024 kepada Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Buat Jokowi tiket Ganjar ini penting dipastikan. Tetap utamanya dari PDIP sebagai the ruling party karena success story pilpres lalu yang kotor (Pilpres yang curang dan menghalalkan segala cara). Biar ada legitimasi publik," kata Andrianto.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya