Berita

Kehadiran militer Yunani di Laut Aegea/Net

Dunia

Pertikaian atas Pulau-pulau di Laut Aegea Berlanjut, Turki dan Yunani Berbalas Kecaman dengan Bahasa Masing-masing

SABTU, 11 JUNI 2022 | 07:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pertikaian antara Turki dan Yunani mengenai pulau-pulai di Laut Aegea terus berlanjut. Kali ini, kedua belah pihak saling melemparkan kecaman lewat bahasa masing-masing.

Turki mengatakan Yunani telah membangun kehadiran militer yang melanggar perjanjian yang menjamin status tidak bersenjata dari pulau-pulau Aegea.

Pada Kamis  (9/7) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hal itu, menuntut Yunani untuk berhenti mempersenjatai pulau-pulau di Laut Aegea yang memiliki status non-militer dan mematuhi perjanjian internasional.

Erdogan menyatakan bahwa dia "tidak bercanda" dan bahkan memposting tweet dalam bahasa Yunani dan Inggris dalam retorika yang keras terhadap Yunani.

"Bangsa ini bertekad," kata presiden Turki pada hari terakhir latihan militer di dekat Izmir, seperti dikutip dari Euro News.

Yunani dan Turki adalah sekutu NATO, tetapi negara yang bertetangga itu memiliki sejarah perselisihan atas berbagai masalah, termasuk eksplorasi mineral di Mediterania timur dan klaim saingan di Laut Aegea.

Tak lama setelah Erdogan men-tweet dalam bahasa Yunani, juru bicara pemerintah di Athena, Giannis Oikonomou, memberikan tanggapannya dengan mengatakan, Yunani menghadapi 'provokasi' Turki dengan 'tenang'.

Ia menyatakan Turki telah dengan sengaja salah menafsirkan perjanjian internasional dan mengatakan pihaknya memiliki dasar hukum untuk membela diri terhadap tindakan bermusuhan oleh Ankara.

“Bahasa Yunani dikenal sebagai bahasa nalar, kebebasan dan keadilan. Taktik yang dipilih Turki tidak termasuk dalam kategori ini,” kata Oikonomou.

Mantan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras lantas membalas cuitan Erdogan dalam bahasa Turki.

"Yunani akan melindungi kedaulatannya dari segala jenis ancaman," tulisnya di Twitter. "Mari kita akhiri provokasi dan kembali berdialog berdasarkan hukum internasional."

Bulan lalu, Erdogan mengatakan dia akan berhenti berbicara dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, setelah komentar yang dibuat pemimpin Yunani itu selama perjalanan ke AS.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya