Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ngerjain Mantan Presiden AS George W Bush, Akun Youtuber Duo Prankster Rusia Diblokir

JUMAT, 10 JUNI 2022 | 10:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

YouTube telah secara permanen menghapus saluran milik YouTuber Rusia Vovan dan Lexus. Informasi tersebut disampaikan duo prankster itu pada Kamis (9/6) waktu setempat.

Vovan, yang nama aslinya adalah Vladimir Kuznetsov dan Alexei Stolyarov (Lexus) mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya saluran mereka dihapus dan bahwa YouTube tidak memberi mereka alasan yang sah untuk larangan tersebut.

“Hari ini, YouTube sekali lagi menghapus saluran cadangan Vovan & Lexus kami. Rupanya, kali ini video kami tidak menyenangkan departemen di luar negeri, karena mereka memukul citra mereka dengan keras, ” kata keduanya, seperti dikutip dari media Rusia RT.


Vovan percaya bahwa alasan penghapusan mungkin karena wawancara terakhir mereka dengan mantan presiden AS George W. Bush, yang telah mendapatkan banyak daya tarik di antara pemirsa berbahasa Inggris sebelum saluran itu ditutup.

"Sekali lagi, YouTube membuat Anda berpikir bahwa situs 'gratis' sama sekali tidak gratis," kata keduanya, seraya menambahkan bahwa otoritas AS dan Inggris telah berusaha membersihkan jejak kata-kata kriminal mereka" yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia maya.

"Mereka tidak akan bisa menghapus seluruh internet," kata YouTuber itu.

Dalam video terbaru, yang masih tersedia di platform media sosial lainnya, Bush Junior, yang adalah presiden AS dari 2001 hingga 2009, dikerjai seolah-olah dirinya sedang berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan membuat beberapa pernyataan mengejutkan tentang sejumlah masalah yang panas.

Mantan presiden itu mengatakan kepada 'Zelensky' palsu bahwa misi Ukraina adalah untuk menghancurkan sebanyak mungkin pasukan Rusia dan menyarankan bahwa kemenangan militer atas Rusia akan membuat banyak masalah Ukraina selesai.

Dia juga mengungkapkan bahwa selama masa jabatannya dia merasa bahwa Ukraina perlu berada di UE dan NATO sambil menjaga Rusia di pinggiran blok militer.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova telah mengomentari penghapusan saluran Vovan dan Lexus, dengan menyatakan bahwa sangat disayangkan saluran tersebut dihapus hanya beberapa hari sebelum rilis wawancaranya dengan keduanya.

Saluran utama Vovan dan Lexus dilarang pada bulan Maret menyusul permintaan dari pemerintah Inggris setelah keduanya merekam wawancara prank dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dan Menteri Dalam Negeri Priti Patel.

Dalam video tersebut, Wallace mengakui bahwa Inggris akan membantu Kiev dalam memulai kembali program nuklir militernya, sementara Patel menyatakan bahwa para pemimpin Rusia adalah "barbar" dan berjanji bahwa Home Office akan meningkatkan mata-matanya terhadap warga negara Rusia di Inggris.

Vovan dan Lexus memiliki sejarah panjang mengerjai selebriti dan tokoh masyarakat, termasuk PM Kanada Justin Trudeau dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Mereka membantah menjadi agen pemerintah Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya