Berita

Politisi PDI Perjuangan, Beathor Suryadi/Net

Politik

Beathor Suryadi: Kami Patuh Kalau Diperintah, Jangan Ngarep PDIP Bisa Pecah!

JUMAT, 10 JUNI 2022 | 08:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan ini diframing sedang tidak baik-baik saja. Ada sejumlah kelompok sengaja menggiring opini publik bahwa kondisi internal Partai Banteng sedang pecah kongsi.

"Banyak orang, umumnya para pengamat politik menilai seakan antara kami (kader PDIP) terjadi keretakan, pecah kongsi, atau melakukan saling serangan," kata politisi PDIP, Beathor Suryadi kepada redaksi, Jumat (10/6).

Framing tersebut kian berkembang liar saat beberapa kader melontarkan komentar-komentar yang seksi untuk digoreng publik. Mulai dari pernyataan Masinton Pasaribu menyebut Presiden Joko Widodo bebal, hingga Trimedya Panjaitan melabeli diksi kemlinthi untuk Ganjar Pranowo.

"Di publik, serangan-serangan tersebut seakan dibiarkan oleh Bu Mega dan DPP. Bahkan diberitakan Bu Mega sedang berjarak dengan Presiden Jokowi. Padahal tidak demikian adanya," kata Beathor.

Di internal PDIP, kata dia, demokrasi memang berkembang sehari-hari. Dalam berbagai kesempatan, setiap kader dengan kecerdasan, pengetahuan, dan pengalamannya diperbolehkan untuk berpendapat.

"Jadi jangan berharap kader kami telah dan sudah terjadi keterbelahan di dalam partai. Faksi kami hanya satu, yaitu Faksi DPP," tegas Penasihat Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ini.

Di tengah meja demokrasi yang terbuka lebar di internal partai, lanjutnya, para kader masih tetap berpegang teguh pada perintah DPP. Jika sudah ada perintah, maka kader banteng akan satu suara.

"Sebagai kader, kepatuhan kami akan terlihat dan terukur bilamana DPP sudah mengeluarkan SK," tandasnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya