Berita

HIMARS MLRS/Net

Dunia

Moskow: Jika Ukraina Menggunakan HIMARS untuk Menyerang, Rusia akan Meresponnya dengan Cepat

JUMAT, 10 JUNI 2022 | 06:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia terus mengamati perkembangan bantuan persenjataan Barat yang dikirim ke Ukraina, termasuk howitzer jarak jauh dan HIMARS.   

Kepala Delegasi Rusia untuk Perundingan Keamanan Militer dan Kontrol Senjata Konstantin Gavrilov mengatakan kepada saluran TV Rossiya-24, pada Kamis (9/6) bahwa Moskow akan segera merespons jika terjadi penyerangan dengan persenjataan tersebut.

“Kami secara khusus menyoroti pengiriman persenjataan (ke Ukraina) seperti howitzer jarak jauh dan HIMARS MLRS. Persenjataan itu mengancam tidak hanya Donbass tetapi juga Rusia. Kami telah dengan jelas menetapkan sikap Rusia: jika Federasi Rusia diserang dengan persenjataan ini, maka Moskow akan meluncurkan tanggapannya dengan segera," tegasnya, seeprti dikutip dari Interfax.


Gavrilov kemudian menyinggung bagaimana rudal Javelin banyak ditawarkkan lewat darknet atau jaringan gelap. Itu karena Ukraina banyak menerima pengiriman rudal tersebut dari AS sehingga memicu tingginya permintaan.

"Saya pikir, ini terjadi bukan tanpa keterlibatan militer dan kepemimpinan politik Ukraina," katanya.

Janji rezim Kiev bahwa Ukraina tidak akan menggunakan sistem HIMARS untuk menyerang Rusia tidak bisa diyakini 'sepeser pun'.

Pemerintahan Biden mengumumkan memberikan paket bantuan militer baru ke Ukraina yang akan mencakup pengiriman senjata dan amunisi HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi). Batch pertama akan mencakup empat sistem roket.

Seperti yang ditegaskan Washington, Kiev memberikan jaminan bahwa sistem roket AS tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia. Kremlin meragukan janji itu melihat dari riwayat Ukraina sejauh ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya