Berita

Menlu Rusia Sergey Lavrov saat pertemuan dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Rabu 8 Juni 2022/Net

Dunia

Lavrov kepada Cavusoglu: Jika Kyiv Menjinakkan Ranjaunya, Permasalahan Ekspor Gandum akan Segera Selesai

KAMIS, 09 JUNI 2022 | 07:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Moskow siap membahas dengan Kiev ekspor gandum Ukraina melalui mediasi PBB. Namun, solusi dari masalah ini hanya tergantung pada Ukraina.  Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan timpalannya dari Turki Mevlut Cavusoglu, Rabu (8/6).

"Moskow siap berkoordinasi dengan Ankara untuk memastikan jalur yang aman untuk kapal pengakut biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, tetapi, satu-satunya masalah ada diKiev sendiri. Kiev menolak mengamankan pelabuhan dari ranjau-ranjau di perairan teritorialnya," ujar Lavrov, seperti dikutip dari TASS.

"Jika Kiev siap untuk menjinakkan ranjau pantainya dan siap berikan jalan, mari berharap masalahnya akan diselesaikan. Jika rezim Kiev siap, kami hanya akan dengan senang hati bekerja sama," tambah Lavrov.


Rusia menjadi pihak yang disalahkan atas macetnya pengiriman biji-bijian Ukraina. Ratusan ton hasil panen Ukraina tertahan di pelabuhan yang terblokir. Rusia membantah telah menahannya, mengatakan bahwa mereka akan bersedia membiarkan kapal pengiriman membawa hasil panen itu keluar dari pelabuhan yang diduduki. Namun, jalur kapal terkendala oleh ranjau-ranjau yang dipasang Ukraina di sekitar pelabuhan. Hingga saat ini, Ukraina belum secara tegas mengatakan bersedia membersihkan ranjaunya.

Lavrov berada di Ankara pada Rabu (8/6) untuk melakukan pembicaraan dengan Cavusoglu mengenai masalah ini.

Kedua pejabat membicarakan secara rinci rencana bagi kedua angkatan laut untuk menyediakan jalur bagi kapal kargo Ukraina. Tapi masalah utama tetap penghapusan ranjau yang melindungi pelabuhan Ukraina Odesa. Lavrov meletakkan tanggung jawab itu pada Kyiv.

Rencana pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky juga menjadi topik pembahasan. Lavrov menekankan bahwa Rusia terbuka untuk negosiasi tetapi Ukraina sendiri nampak tidak serius.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya