Berita

Candi Borobudur/Net

Politik

Gerindra Khawatir Keputusan Menko Luhut Perlambat Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata

SELASA, 07 JUNI 2022 | 09:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Keputusan pemerintah menaikkan harga tiket Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu akan memberatkan bagi wisatawan lokal. Pasalnya, masyarakat dalam beberapa tahun terakhir dihajar pandemi Covid-19 dan selama ini mengalami kesulitan dari sisi perekonomian.

Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Ali Zamroni kepada wartawan Selasa (7/6).

"Sangat memberatkan terutama wisatawan lokal, seharusnya dalam situasi seperti sekarang di mana kita sudah memasuki masa endemi Covid-19 pemerintah justru berupaya untuk menarik wisatawan sebanyak-banyaknya," kata Ali Zamroni.

Anggota Fraksi Gerindra ini menilai keputusan yang diambil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tersebut memang semestinya dikaji ulang. Sebab memasuki masa endemi Covid-19, pemerintah lazimnya membuat kebijakan guna menarik wisatawan sebanyak-banyaknya. Hal ini sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.

"Saya khawatir dengan adanya aturan ini akan memperlambat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata, seharusnya kita berlomba-lomba dan berusaha supaya Indonesia diminati oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal," tuturnya.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Banten I itu juga mengkhawatirkan dampak dari kenaikan tiket masuk Candi Borobudor membuat sektor pariwisata di Indonesia akan semakin tertinggal sebagai negara tujuan. Khususnya dalam penanganan pemulihan sektor pariwisata.

"Saya juga khawatir kita akan tertinggal dari negara lain dalam pemulihan pariwisata, sehingga Indonesia tidak dijadikan tujuan utama oleh para wisatawan," demikian Ali Zamroni.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya memutuskan bahwa turis lokal akan dikenakan tarif Rp 750.000 untuk masuk ke area stupa Candi Borobudur. Namun belakangan, hal ini disebut masih sebatas rencana dan masih akan dikaji ulang.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya