Berita

Artileri Roket HIMARS/Net

Dunia

Joe Biden Setujui Paket Bantuan Tambahan untuk Ukraina, Termasuk Artileri Roket HIMARS

KAMIS, 02 JUNI 2022 | 10:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat mengumumkan akan kembali mengirimkan paket bantuannya ke Ukraina. Rincian paket bantuan tersebut disampaikan Presiden Joe Biden pada Rabu (1/5) yang mencakup sistem roket dengan jangkauan lebih jauh daripada yang dikirim dalam paket sebelumnya.

"Hari ini, saya mengumumkan paket bantuan keamanan baru yang signifikan untuk memberikan bantuan yang tepat waktu dan kritis kepada militer Ukraina," ujar Biden dalam pernyataan yang diterbitkan di Gedung Putih.

"Berkat dana tambahan untuk Ukraina, yang disahkan dengan dukungan bipartisan yang sangat besar di Kongres AS, Amerika Serikat akan dapat terus menyediakan lebih banyak senjata kepada Ukraina yang mereka gunakan dengan sangat efektif untuk mengusir serangan Rusia," sambungnya.


Paket baru itu meliputi persenjataan dengan kemampuan baru dan canggih.

Kementerian Pertahanan dalam situs resminya mengungkapkan, bantuan tersebut nilainya mencapai 700 juta dolar AS, yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan Ukraina, dan merupakan penarikan peralatan yang kesebelas dari inventaris DoD untuk Ukraina sejak Agustus 2021.

Persenjataan dengan kemampuan paling canggih yang dimaksud adalah sistem roket HIMARS presisi.

"Paket baru ini akan mempersenjatai mereka dengan kemampuan baru dan persenjataan canggih, termasuk High Mobility Artillery Rocket atau HIMARS dengan amunisi medan perang, untuk mempertahankan wilayah mereka dari serangan Rusia. Kami akan terus memimpin dunia dalam memberikan bantuan bersejarah untuk mendukung perjuangan Ukraina untuk kebebasan," isi pernyataan Biden.

Namun, pemberian senjata canggih itu itu dilakukan Biden dengan syarat hanya untuk menghindari eskalasi perang Ukraina.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebelumnya telah mengingatkan bahwa pemberian senjata canggih itu setelah Ukraina memberikan jaminan tidak akan menggunakannya secara semena-mena.

"Ukraina telah memberi kami jaminan bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini terhadap target di wilayah Rusia," katanya.

Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan, yang memberi pengarahan kepada wartawan di Pentagon pada Rabu, mengatakan Amerika Serikat akan mengirim empat sistem HIMARS ke Ukraina pada awalnya.

Ini akan memakan waktu sekitar tiga minggu untuk melatih pasukan Ukraina tentang penggunaan senjata tersebut.

"Tidak ada sistem yang akan mengubah perang. Ini adalah pertempuran. Ini adalah konflik yang keras," dan keras," Colin Kahl, wakil menteri pertahanan untuk kebijakan, mengatakan kepada wartawan.

Pentagon memberikan rincian, selain HIMARS, paket terbaru tersebut termasuk lima radar kontra-artileri, dua radar pengawasan udara, 1.000 Javelin dan 50 unit peluncuran komando, 6.000 senjata anti-armor, 15.000 peluru artileri 155mm, empat Mi -17 helikopter, 15 kendaraan taktis, dan suku cadang dan peralatan.

AS telah memberikan sekitar 5,3 miliar dolar AS bantuan keamanan ke Ukraina sejak awal pemerintahan Biden.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya