Berita

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar saat memberi pembekalan dan pendidikan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022/RMOL

Politik

Di Depan PBB, KPK Curhat Kesulitan Cari Wakil Partai Berintegritas

KAMIS, 02 JUNI 2022 | 10:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Indonesia sulit mendapatkan wakil rakyat dan pemimpin berintegritas selagi kasus korupsi masih melibatkan kader-kader partai politik (parpol), baik sebagai pemimpin nasional, gubernur, bupati/walikota dan lainnya.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar saat memberi pembekalan dan pendidikan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 kepada Partai Bulan Bintang (PBB) di Gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis siang (2/6).

Lili membeberkan, lebih dari 300 anggota parlemen sudah ditangkap KPK terkait kasus korupsi. Ada 20 gubernur, 140 bupati/walikota, dan 30 menteri terjerat kasus korupsi sepanjang berdirinya KPK. Bahkan, banyak tokoh dari parpol lainnya yang dicokok KPK karena kasus korupsi.


"Melihat fenomena demikian, rasanya Indonesia sulit bisa memiliki wakil-wakil partai yang berintegritas dan bersih dari tindak pidana korupsi," ujar Lili seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis siang (2/6).

Padahal, integritas parpol sangat penting untuk sebuah iklim demokratis. Parpol, kata Lili, melahirkan banyak pemimpin, mulai dari tingkat nasional, daerah, hingga perwakilan rakyat.

"Dari partai politik ini juga lahir berbagai regulasi, kebijakan dengan tujuan untuk menyejahterakan rakyat dan masa depan bangsa kita," kata Lili.

PBB merupakan parpol ketiga yang dijadwalkan KPK mendapatkan pembekalan PCB. Terpantau ada Wakil Ketua Umum (Waketum) PBB, Norman Zailan, Sekjen PBB Afriansyah Noor, dan pengurus PBB lainnya yang hadir.

Sebelum PBB, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat pembekalan pada Rabu lalu (25/5). Partai Beringin Karya (Berkarya) para Selasa (31/5). Akan tetapi, Berkarya meminta penundaan acara dan dijadwalkan ulang dengan alasan ada gejolak di internal partai.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya