Berita

ILustrasi/Net

Dunia

Pertolongan Datang, Sri Lanka Menerima Pasokan Minyak Rusia di Tengah Krisis Ekonomi

SENIN, 30 MEI 2022 | 06:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kilang minyak satu-satunya yang ada di Sri Lanka kemungkinan besar akan kembali beroperasi setelah Rusia mengirimkan 90.000 ton minyaknya.  

Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekera mengatakan pengiriman minyak mentah Rusia telah telah tiba sejak sebulan lalu di lepas pantai pelabuhan ibu kota Kolombo. Namun, saat itu tidak bisa segera diterima karena Sri Lanka belum bisa membayarnya.

Pengiriman yang dipesan melalui Coral Energy yang berbasis di Dubai itu akan memfasilitasi dimulainyanya kembali operasional satu-satunya kilang negara itu,yang telah ditutup sejak 25 Maret.


“Pengiriman selanjutnya juga akan dipesan dari perusahaan yang sama. Diperlukan pengiriman lagi dalam dua minggu ke depan agar kilang tetap berjalan,” ujar Wijesekera.

Di tengah desakan Eropa untuk meluncurkan sanksi kepada Rusia, Kolombo justru sedang membahas kerja sama dengan Moskow untuk mengatur pasokan langsung minyak mentah, batu bara, solar dan bensin.

"Saya telah mengajukan permintaan resmi kepada duta besar Rusia untuk pasokan langsung minyak Rusia," kata Wijesekera kepada wartawan menanggapi bahwa Sri Lanka tidak termasuk yang ikut melarang minyak Rusia.

“Minyak mentah saja tidak akan memenuhi kebutuhan kami, kami membutuhkan produk [minyak bumi] olahan lainnya juga,” tambahnya.

Sri Lanka menderita krisis ekonomi terburuknya sejak kemerdekaan, dengan kekurangan bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya membuat hidup sangat sulit bagi 22 juta penduduk negara pulau itu, seperti dilaporkan Aljazeera.

Kilang Ceylon Petroleum Corporation milik negara Sri Lanka ditutup pada Maret menyusul krisis valuta asing. Ini membuat pemerintah di Kolombo tidak dapat membiayai impor, termasuk minyak mentah.

Kilang Sapugaskanda di pinggiran ibukota Kolombo akan melanjutkan pekerjaan dalam waktu sekitar dua hari untuk memproduksi sekitar 1.000 ton solar setiap hari untuk memenuhi kekurangan bahan bakar akut negara itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya