Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
Strategi mendongkrak tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bisa dilakukan dengan cara membuat simpul-simpul kebijakan yang berpihak dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Begitu saran dari Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Siti Zuhro, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/5).
"Dia (Airlangga) harus membuat masyarakat luas dengan kebijakannya yang menguntungkan orang-orang yang tidak beruntung," ujar Siti Zuhro.
"Dia yang membuat simpul-simpul kebijakan yang menentukan strategis itu harus dipastikan berpihak kepada rakyat," sambungnya.
Siti Zuhro berpendapat, Airlangga harus tampil sebagai sosok yang berbeda dari Presiden Joko Widodo yang kental dengan aksi turun langsung ke lapangan, atau dikenal dengan blusukan.
"Kalau dirinya tidak bisa menganalogikan seperti Jokowi orang
wong cilik-cilik itu, ya kebijakannya yang perlu
wong cilik," tuturnya.
Maka dari itu, Siti Zuhro memandang simpul-simpul kebijakan yang dibuat Airlangga jadi cara jualan untuk menaikan tingkat keterpilihannya untuk Pilpres 2024.
"Itu yang harus diakselerasi, kebijakan-kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat yang beruntung karena dampak Covid-19 yang memberatkan untuk
grassroot," tandasnya.