Berita

Pedagang hewan di Ngawi mengeluh omset mereka merosot sejak merebaknya wabah PMK/RMOLJatim

Nusantara

Terdampak PMK, Harga Sapi di Ngawi Merosot hingga 40 Persen

RABU, 25 MEI 2022 | 14:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti ternak mulai berdampak kepada pendapatan para pedagang sapi. Seperti dialami para pedagang di Ngawi, Jawa Timur, yang mengeluh harga jual sapi anjlok hingga 40 persen.

Salah satu peternak asal Paron, Riko Fian mengatakan, harga sapi di pasar hewan turun drastis saat ini. Di mana harga sapi yang semula berkisar Rp 20 juta per ekor, kini berkisar Rp 14 juta per ekor.

Hal ini terjadi sejak wabah PMK membuat transaksi langsung dari masyarakat sangat jarang terjadi. Sehingga sapi hanya laku dengan dijual kepada sesama pedagang sapi atau blantik dengan harga miring.


"Anjloknya harga sapi sudah terjadi sekitar dua minggu yang lalu sampai hari ini. Bahkan anjloknya harga sampai separuh dari yang kita beli dulunya," ungkap Riko Fian, Rabu (25/5).

Kepada Kantor Berita RMOLJatim, Riko menegaskan, meskipun harganya jatuh di pasaran pihaknya terpaksa tetap menjual dagangan sapinya. Jika tetap memburu harga normal, ia khawatir akan lebih merugi karena harus menanggung biaya pemeliharaan di kandang.

"Meskipun harga jatuh terpaksa tetap kita jual. Karena kita belum tahu juga sampai kapan wabah PMK ini berakhir. Kalau kita memburu harga normal jelas itu malah dibuat rugi banyak," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya