Berita

Banjir di Kawasan Berikat Tanjung Emas Semarang/RMOLJateng

Presisi

Akibat Banjir Rob di Semarang, Polisi Sebut Delapan Ribu Kepala Keluarga Terdampak

SELASA, 24 MEI 2022 | 05:13 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Banjir rob tidak hanya melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Semarang saja. Melainkan juga terjadi di Demak dan Pekalongan.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudussy mengatakan, akibat banjir rob, tanggul di kawasan berikat Lamicitra Pelabuhan Tanjung Perak jebol dan mengakibatkan delapan ribu kepala keluarga terdampak.

"Masyarakat yang terdampak sekitar delapan ribu KK," kata Kombes Iqbal Alqudussy kepada wartawan, Senin (23/5).


Ia menyebutkan ketinggian air di kawasan tersebut terpantau masih berada di kisaran 190 cm. Namun, kata dia, ketinggian air itu sudah lebih surut jika dibandingkan siang tadi.

Dia pun mengatakan ada 600 orang karyawan PT Lamicitra yang dievakuasi hingga petang tadi akibat terdampak banjir rob.

"Info terakhir dari tim Ditpolair saat ini masih dilakukan evakuasi pekerja yang terjebak di PT Lamicitra," jelas dia.

Menurutnya, puncak dari ketinggian air laut diperkirakan akan terjadi hari ini, Selasa (24/5). Menurutnya, banjir rob yang terjadi kali ini tak seperti sebelum-sebelumnya.

"Tanggul jebol di pelabuhan akibat permukaan air laut yang tinggi plus (ditambah-red) hantaman gelombang laut yang memiliki daya rusak," ucapnya.

Iqbal menuturkan telah menyiapkan dapur umum, tempat penampungan sementara, bantuan kesehatan dan perbaikan sementara tanggul yang akan dilakukan saat air surut.

Iqbal menambahkan banjir rob di Semarang ini juga ikut menggenangi sejumlah wilayah di Demak dan Pekalongan.

"Banjir Rob juga dialami oleh Pekalongan dan Demak, saat ini prioritas utama petugas adalah evakuasi masyarakat yang terdampak akibat peristiwa alam tersebut," ujarnya.

Banjir terjadi pada sekitar pukul 14.10 WIB. Saat itu, tembok pembatas antara kawasan berikat PT Lamicitra dengan sungai jebol sehingga membuat air masuk ke kawasan tersebut.

Namun, situasi banjir rob semakin parah meski pihak pengelola kawasan sudah menggunakan mesin pompa. Walhasil, proses evakuasi para pekerja dilakukan.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya