Berita

Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily/RMOLJabar

Politik

Banyak Anak Jadi Yatim Akibat Pandemi, Kang Ace: Kita Perlu UU Perlindungan Yatim Piatu

MINGGU, 22 MEI 2022 | 04:33 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Banyaknya orang yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anak yang kehilangan orangtua. Sehingga keberadaan UU Perlindungan Yatim Piatu mutlak dibutuhkan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, dalam kegiatan Advokasi dan Desiminasi Perlindungan Anak di Masa Darurat dan Pasca Pandemi Covid-19, Sabtu (21/5).

"Belajar dari Pandemi Covid-19, kita memang memerlukan sebuah UU perlindungan anak yatim dan yatim piatu. Kita bisa melihat saat Covid-19 terjadi, siapa yang memberikan perhatian terhadap mereka anak yatim dan yatim piatu," kata sosok yang akrab disapa Kang Ace itu dikutip Kantor Berita RMOLJabar.


Didasari hal itu, Komisi VIII DPR RI terus berupaya agar negara selalu memberikan perhatian dan perlindungan serius terhadap fakir miskin dan anak terlantar, termasuk anak yatim dan yatim piatu.

"Anak yatim dan yatim piatu adalah aset bangsa. Sudah sepantasnya mereka dapat perlindungan sejak dini melalui dukungan regulasi yang memadai," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar.

Menurutnya, selama dua tahun pandemi Covid-19 menimbulkan persoalan sosial di Jabar seperti, jumlah kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang meningkat. Dalam kasus tersebut, istri dan anak umumnya menjadi korban.

"Lalu banyak anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid 19. Ketiga selama pandemi, anak atau siswa merasa mendapat tekanan dari orang tua, secara psikis, anak merasa cepat bosan dan ada potensi loss learning," tuturnya.

Bagi Komisi VIII DPR RI, perlindungan anak merupakan sesuatu yang sangat penting dan fundamental. Sebab, anak termasuk anak yatim dan yatim piatu menjadi investasi bagi kemajuan bangsa di masa depan.

"Usia dini kita sangat besar karena tingkat pertumbuhan mortalitas anak cukup tinggi. Sehinggga tentu saja melahirkan berbagai masalah di dalamnya, sebab itu negara harus hadir dalam memberikan perlindungan terhadap mereka," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya