Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kasus Covid Naik Lagi, Dokter Australia Desak Wajib Masker Diberlakukan Kembali

SELASA, 17 MEI 2022 | 13:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para dokter di Australia kembali mendorong agar aturan wajib masker di dalam ruangan diberlakukan kembali menyusul lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara bagian.

Awal pekan ini Presiden Asosiasi Medis Australia (AMA) Omar Khorshid mengatakan sistem kesehatan Australia Barat tidak akan mampu mengatasi angka 25.000 kasus per hari yang mendekati cepat.

Dan di Victoria, AMA cabang negara bagian mengatakan orang harus secara sukarela memakai masker di supermarket, teater, konser, dan stadion sepak bola.

Profesor penyakit menular di Australian National University Sanjaya Senanayake mengakui masyarakat mungkin tidak begitu menginginkannya.

"Saya pikir masyarakat sudah muak dengan masker, Covid," kata Senanayake, seperti dikutip dari 9News, Selasa (17/5).

"Yang paling penting adalah orang-orang memiliki booster mereka," katanya.

Dia memperingatkan penyakit pada orang dengan gejala ringan selama infeksi mereka dapat memiliki efek yang bertahan lama.

"Hanya karena Anda tidak berakhir di rumah sakit karena sakit, bukan berarti Anda tidak boleh sakit," katanya.

Peningkatan kasus Covid-19 terjadi saat musim flu besar pertama dalam tiga tahun berlangsung. Saat negara memasuki musim dingin, influenza menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.

Di Victoria, 20 orang meninggal karena Covid-19 dalam 24 jam terakhir. 13.694 kasus baru lainnya didiagnosis.

Pada Senin (16/5), lima orang meninggal dan 11.464 kasus baru dilaporkan. Di NSW, 16 orang telah meninggal karena penyakit ini. Dalam 24 jam terakhir, 10.972 orang dinyatakan positif.

Itu melonjak tajam dari Senin, di mana empat orang meninggal dan 8286 orang dinyatakan positif.

Biro Statistik Australia mencatat lebih sedikit orang Australia yang memakai masker di tengah pandemi Covid-19.

Hanya 78 persen warga Australia yang mengenakan masker pada pekan lalu, menurut temuan ABS, turun dari 98 persen pada Februari tahun ini.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Zita Anjani Masuk Pertimbangan PAN Maju Pilkada Jakarta

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Muhidin dan Hasnur Mantap Maju Pilkada Kalsel dengan Restu Haji Isam

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Selain Hapus Bayang-bayang Jokowi, Prabowo Lebih Untung Jika Bertemu Megawati

Selasa, 23 April 2024 | 17:51

283 Mayat Ditemukan Membusuk di RS Nasser Gaza

Selasa, 23 April 2024 | 17:38

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kosgoro 1957: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Berdasar

Selasa, 23 April 2024 | 17:36

Hari Nelayan, MIND ID Dukung Masyarakat Pesisir Tingkatkan Perekonomian

Selasa, 23 April 2024 | 17:20

3 Faktor yang Bikin Golkar Kota Bogor Dilirik Banyak Calon Wali Kota

Selasa, 23 April 2024 | 17:19

Begini Respons Gibran Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi

Selasa, 23 April 2024 | 16:57

Senjata Baru Iran Diklaim Mampu Hancurkan Jet Siluman AS

Selasa, 23 April 2024 | 16:54

Pascaputusan MK, Semua Elemen Bangsa Harus Kembali Bergandengan Tangan

Selasa, 23 April 2024 | 16:37

Selengkapnya