Berita

Direktur riset Indonesia Presidential Threshold (IPS), Arman Salam/RMOL

Politik

Kemiskinan Ekstrem Terjadi di Jateng, Ganjar Pranowo Malah Asyik Bermain Politik Pencitraan

SELASA, 17 MEI 2022 | 05:36 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Di tengah tingginya angka kemiskinan di daerahnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dipandang malah lebih asyik bermain politik untuk kepentingan masa jabatan dan target lebih tinggi.

Direktur riset Indonesia Presidential Studies (IPS), Arman Salam berpendapat, ada kesalahan dalam prioritas program atau kebijakan di provinsi Jawa Tengah. Seharusnya, kepala daerah lebih jeli dalam melihat potensi wilayahnya.

Selain itu, sebagai orang nomor satu di Jateng, Ganjar harus bisa mengemas program atau kebijakan yang tepat sasaran sesuai kebutuhan dari potensi wilayah tersebut.


"Dan memberikan ruang mendorong dan mendukung kepada pelaku usaha baik usaha kecil usahan menengah dan industri besar," demikian kata Arman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/5).

Arman memandang, peran pemerintah khususnya pemerintah daerah sangat vital, pemerintahan yang paham harus berbuat apa fokus dan sungguh sungguh dalam bekerja.  

"Terkadang peran kepala daerah atau pemerintah dalam hal ini Ganjar Pranowo selaku gubernur provinsi asyik bermain untuk kepentingan masa jabatan atau target yang lebih tinggi," demikian penjelasan Arman.

Arman kemudian memberikan nasihat politik pada Ganjar, bahwa kecakapan dalam memimpin bukan saja dinilai dari sisi pencitraan atau personal branding.

"Namun bagaimana bisa bekerja sebagai pelayan masyarakat dan menciptakan kehidupan lebih baik dan layak untuk masyarakatnya yang lebih sejahtera," pungkas Arman.

Berdasarkan data BPS angka kemiskinan ekstrem masyarakat provinsi Jawa Tengah mencapai 11,25 persen melebihi angka kemiskinan nasional 9,7 persen, dan mencangkup 19 wilayah kabupaten kota di provinsi Jawa Tengah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya