Berita

Ilustrasi peternakan sapi/Net

Publika

Virus PMK Dibesarkan, Awas Importir Daging Bermain

SENIN, 16 MEI 2022 | 20:15 WIB | OLEH: ACHMAD NUR HIDAYAT

BELAKANGAN ini negara kita dihebohkan oleh merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada binatang ternak Sapi yang telah membuat matinya setidaknya sekitar 1.000 ekor sapi di Jawa Timur.

Virus ini pernah terjadi di Indonesia di tahun 1984. Saat itu dilakukan vaksinasi untuk seluruh binatang ternak sehingga pada tahun 1986 Indonesia mendapatkan penghargaan dari PBB dan saat itu Indonesia dinyatakan bersih dari PMK.

Dua tahun ini negara kita dibuat carut marut oleh pandemi Covid-19 yang menjangkiti manusia dan sekarang bertambah lagi penderitaan rakyat dengan adanya PMK yang menyerang binatang ternak.

Hal ini agak misterius. Karena Indonesia sudah terbebas tapi sekarang muncul lagi. Artinya ada yang membawa virus ini ke Indonesia. Bisa saja ini terjadi akibat dari impor sapi ataupun produk turunannya seperti susu yang tersusupi virus PMK. Dan tentunya kita harus cari penyebabnya.

Perlu kita ketahui, bahwa virus ini tidak menular ke manusia tapi sangat mematikan untuk binatang ternak. Dalam kondisi ini tentunya tetap harus diwaspadai karena demand terhadap daging sapi ini akan tetap tinggi sehingga hal ini akan menyebabkan kenaikan harga yang signifikan. Apalagi menjelang Idul Adha permintaan ini akan memuncak sehingga pemerintah punya alasan untuk menormalkan suplay. Maka dipilihlah jalur impor.

Hal ini harus diwaspadai bahwa pemberitaan tentang virus ini dibesar-besarkan. Sehingga dijadikan suatu alasan oleh oknum-oknum importir untuk menjalankan targetnya yaitu mengambil keuntungan dari situasi yang ada dengan cara mengimpor sapi.

Bukan hanya daging beku saja, tapi sapi hidup dari berbagai negara terutama dari negara-negara yang sudah terbukti terbebas dari PMK, setidaknya ada dua negara yaitu Australia dan Selandia Baru.  

Dan tentunya jika benar ini yang terjadi maka yang diuntungkan adalah importir sapi yang mendatangkan sapi dari Australia dan Selandia baru.

Hal ini, tentunya perlu diinvestigasi oleh Kementerian Pertanian bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengetahui sumber penyebab penyebaran virus ini di Indonesia. Apakah ini disengaja atau tidak disengaja.

Jika disengaja maka harus dicari pelakunya dan diproses secara hukum. Jika ini tidak disengaja atau sebuah kelalaian maka yang melakukan kelalaian perlu diberikan efek jira sehingga ini tidak terjadi di masa yang akan datang.

Jadi para birokrat harus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa binatang ternak impor itu sehat dan tidak bermain mata asal-asalan meloloskan binatang impor.

*Penulis adalah pakar kebijakan publik Narasi Institute

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya