Berita

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet /Net

Dunia

Menjelang Kunjungan Michelle Bachelet, Otoritas Xinjiang: Warga Tidak Boleh Bahas Kamp Interniran

SABTU, 14 MEI 2022 | 15:37 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Menjelang kunjungan tim PBB yang sangat dinanti-nantikan ke Xinjiang, pemerintah China telah mengeluarkan arahan baru yang melarang warga Xinjiang untuk membahas jaringan kamp interniran.

Arahan itu juga mengamanatkan orang-orang di provinsi barat laut Xinjiang untuk menolak panggilan dari nomor telepon internasional.

Seorang petugas polisi di wilayah tersebut mengatakan kepada RFA pada Rabu (11/5), bahwa kepolisian Xinjiang menerima pemberitahuan khusus dari pemerintah tentang bagaimana mempersiapkan kunjungan bulan ini oleh Michelle Bachelet, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia (HAM).


Polisi itu mengatakan dia adalah anggota Partai Komunis China dan memainkan peran utama dalam menyebarkan pemberitahuan selama sesi studi politik dan menegakkan mandat itu.

“Sesi studi politik diadakan pada hari Rabu, dan pemberitahuan prefektur dan daerah otonom sedang dipelajari saat mereka tiba,” katanya.

"Para pejabat mengeluarkan pemberitahuan yang melarang Uighur berbicara tentang “pendidikan ulang” atau kamp interniran, tetapi menambahkan bahwa jika topik itu muncul, mereka seharusnya hanya menyebutkan aspek-aspek positif dari pendidikan ulang, yaitu bahwa itu adalah jalan untuk menjalani kehidupan yang baik dan normal," imbuh petugas Kashgar itu.

China di hari yang sama, menyambut kunjungan tim advance kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet ke provinsi Xinjiang bulan ini di tengah laporan pelanggaran HAM di wilayah barat laut China itu.

"Tim persiapan Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia telah tiba di China dan saat ini menjalani karantina sesuai dengan protokol anti-Covid-19 yang relevan," ujar Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers harian.

"Tim persiapan telah mulai bekerja dan kedua belah pihak sedang mendiskusikan pengaturan khusus untuk kunjungan tersebut," tambahnya.

Beberapa kelompok HAM mengatakan rencana kunjungan ke China oleh komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia harus memenuhi standar minimum untuk dianggap kredibel.

Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di New York dan 59 kelompok lainnya sebelumnya mendesak Komisaris Tinggi Michelle Bachelet untuk mengambil beberapa langkah guna mencegah pemerintah China memanipulasi kunjungan tersebut.

Lusinan kelompok hak asasi mengatakan pemerintah China telah melakukan kebijakan penahanan massal, penyiksaan, penganiayaan budaya, dan pelanggaran lain yang meluas dan sistematis terhadap orang Uighur dan anggota kelompok Turki lainnya di Xinjiang yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya