Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dikomentari Soal Xinjiang dan Taiwan, China Minta Jepang dan UE Fokus Urusi Rumah Sendiri

SABTU, 14 MEI 2022 | 09:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan bersama terbaru antara Jepang dan Uni Eropa tentang sejumlah masalah yang terkait dengan China ditanggapi dengan tegas oleh Beijing pada Jumat (13/5) waktu setempat.

Jepang dan Uni Eropa dalam pertemuan puncak pada Kamis (12/5), membuat pernyataan tentang keprihatinan atas situasi Kepulauan Diaoyu, Laut China Timur, Laut China Selatan dan Selat Taiwan, serta apa yang disebut masalah hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian dalam tanggapannya mendesak kedua pihak untuk berhenti membuat pernyataan kotor dan meminta mereka meninggalkan pola pikir zero-sum game.


"Jepang dan Uni Eropa telah menghebohkan isu-isu terkait China, membuat pernyataan kotor terhadap China, ikut campur dalam urusan internal China dan menghasut konfrontasi regional," kata Zhao, seperti dikutip dari Global Times.

"China dengan tegas menentang praktik semacam itu, dan telah mengajukan perwakilan tegas kepada pihak-pihak terkait," ujarnya.

Zhao mengatakan Pulau Diaoyu dan pulau-pulau afiliasinya selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Tiongkok, menambahkan apa pun yang dikatakan atau dilakukan, faktanya tidak pernah dapat diubah bahwa pulau-pulau itu milik Tiongkok.

Mengenai masalah maritim, Zhao mengatakan China akan dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritimnya, dan pada saat yang sama siap untuk menyelesaikan perbedaan dengan negara-negara terkait melalui konsultasi.

Adapun masalah yang berkaitan dengan Taiwan, Hong Kong dan Xinjiang, Zhao mengatakan semuanya termasuk dalam urusan internal China, yang tidak mengizinkan campur tangan kekuatan eksternal.

"Kami mendesak negara-negara terkait untuk fokus menata rumah mereka sendiri," kata Zhao.

Zhao dalam pernyataan Jumat juga mengkritik kembali tentang teori ancaman Chin.la.

"Apa yang disebut teori ancaman China telah bangkrut di hadapan fakta," kata Zhao.

Zhao pada akhir pernyatannya mendesak Jepang dan UE untuk berhenti mencari konfrontasi ideologis dan pola pikir zero-sum game, dan meminta agar kedua pihak menyuntikkan lebih banyak energi positif ke dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya