Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov /Net

Dunia

Lavrov: Pernah Tinggal 20 Tahun, Seharusnya AS dan NATO Peduli dengan Afghanistan, Jangan Dibiarkan Collapse

JUMAT, 13 MEI 2022 | 19:53 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Mengenai konflik berdarah di wilayah Panjshir yang kini semakin memanas, Rusia mengatakan bahwa situasi di Afghanistan itu tidak dapat dibiarkan hingga menjadi negara runtuh.

Pesan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada konferensi pers di Dushanbe.

"Situasi (di Afghanistan) tidak dapat dibiarkan runtuh lagi, karena ini akan terlalu sulit bagi rakyat Afghanistan, yang telah menderita karena kehadiran NATO selama 20 tahun," kata Lavrov, dikutip oleh TASS, Jumat (13/5).


Lavrov mendesak masyarakat internasional untuk lebih memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan lainnya untuk Afghanistan.

Ia kemudian mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya harus menanggung beban yang lebih besar, guna rekonstruksi Afghanistan.

Mengomentari eskalasi di provinsi Panjshir, Menlu itu mengatakan Rusia selalu menyerukan agar situasi di Afghanistan diselesaikan melalui dialog nasional.

Rusia dan China telah mengirim pesan kepada Taliban terkait konflik Taliban dan NRF di Panjshir, menekankan perlunya membentuk pemerintahan yang inklusif.

"Kami mengharapkan sekutu kami di Tajikistan yang memiliki pengaruh besar di Afghanistan, terutama di Afghanistan utara, untuk terus membantu kami mencapai tujuan bersama," tutup Lavrov.

Dua pekan sebelumnya, Moskow mengatakan bahwa mereka terbuka untuk bekerja sama dengan AS mengenai situasi di Afghanistan.

Pada saat itu, Lavrov mengatakan bahwa AS harus menyadari tanggung jawab keuangannya dalam memecahkan masalah negara dilanda krisis itu.

Taliban ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Rusia, menurut keputusan Mahkamah Agung Rusia pada 14 Februari 2003.

Meskipun Taliban telah ditetapkan demikian, pada 10 April, Rusia telah memberikan Kedutaan Besar Afghanistan mereka di Moskow kepada delegasi Taliban.

China juga melakukannya, Kedutaan Besar Afghanistan di Beijing diberikan kepada delegasi Taliban pada 29 April, hampir 3 minggu setelah langkah Moskow.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya