Berita

Ilustrasi /Net

Dunia

10 Pembeli Gas Rusia dari Eropa Telah Buka Rekening di Gazprombank

JUMAT, 13 MEI 2022 | 17:43 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Sepuluh pembeli gas Rusia dari Eropa telah membuka rekening di Gazprombank, menggandakan jumlah total klien yang bersiap membayar dalam rubel seperti yang diminta Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Sebanyak dua puluh perusahaan Eropa telah membuka rekening sejauh ini, dengan 14 klien lainnya meminta dokumen yang diperlukan untuk mengaturnya," kata orang yang dekat dengan Gazprombank kepada Bloomberg, Jumat (13/5).

Ketika ditanya, dia menolak untuk mengidentifikasi klien-klien dari Eropa tersebut.


Orang yang dekat dengan Gazprom itu mengatakan jumlah pelanggan yang telah membayar dalam rubel hingga saat ini masih berjumlah empat entitas, sama seperti akhir bulan lalu.

"Pembayaran (mungkin dengan rubel) dari pembeli lain akan jatuh tempo akhir bulan ini," katanya.

Pembeli Eropa telah berjuang selama berminggu-minggu untuk mencari cara bagaimana mereka dapat memenuhi perintah Putin untuk membayar gas Rusia dalam rubel mulai 1 April dan tidak melanggar sanksi Uni Eropa terkait pembayaran itu.

Di bawah mekanisme baru, para klien harus memilih cara pembayaran, salah satunya membuka rekening dalam mata uang asing dan lainnya dalam rubel di Gazprombank.

Setelah Polandia dan Bulgaria menolak persyaratan ini, Gazprom menghentikan aliran gas ke mereka pada akhir April.

Karena tenggat waktu pembayaran untuk pasokan April semakin dekat akhir bulan ini untuk pembeli utama Eropa Barat, Rusia telah bergerak cepat untuk mengatasi kekhawatiran UE bahwa mekanisme pembayaran dapat melanggar sanksi.

Sumber anonim itu mengatakan, saat ini alur pembayaran itu diubah. Transaksi selesai secara efektif setelah pembeli membayar mata uang asing ke Gazprombank.

Dikatakan konversi berikutnya ke rubel itu bersifat otomatis dan tidak melibatkan bank sentral Rusia, yang dikenakan sanksi Uni Eropa.

Blok tersebut sejauh ini belum mengatakan apakah perubahan alur pembayaran tersebut dapat menghilangkan kekhawatirannya, tetapi Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan pada Rabu (11/5) perusahaan akan dapat membayar gas dalam rubel tanpa melanggar sanksi Uni Eropa.

"Sebagian besar importir gas telah membuka rekening mereka dalam rubel dengan Gazprom," ujar Mario dalam konferensi pers disaat itu.

Dia mengatakan bahwa importir gas Rusia utama, Jerman, telah membayar dalam rubel. Seperti Italia, Jerman adalah konsumen besar gas Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya