Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

PBB: Ratusan Sekolah di Ukraina Dilaporkan Terkena Artileri Berat

JUMAT, 13 MEI 2022 | 13:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perserikatan Bangsa Bangsa menyuarakan keprihatinannya terhadap pemboman yang menyasar sekolah-sekolah. Dalam pernyataannya selama pertemuan Dewan Keamanan pada Kamis (12/5), Badan itu menuntut diakhirinya kejahatan terhadap anak-anak dan dunia pendidikan dan mengecam penggunaannya untuk tujuan militer.

Wakil direktur eksekutif dana anak-anak PBB, Omar Abdi, mengatakan kepada Dewan bahwa serangan semacam itu harus dihentikan.

"Ratusan sekolah di seluruh negeri dilaporkan terkena artileri berat, serangan udara dan senjata peledak lainnya di daerah berpenduduk," ujar Omar Abdi, seperti dikutip dari AFP.


Hingga pekan lalu, dari 89 sekolah yang didukung UNICEF di Ukraina timur, satu dari enam telah rusak atau hancur sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

“Sekolah lain digunakan sebagai pusat informasi, tempat penampungan, pusat pasokan, atau untuk tujuan militer dengan dampak jangka panjang pada kembalinya anak-anak ke pendidikan,” kata Abdi.

Pertemuan Dewan Keamanan diadakan atas permintaan Meksiko dan Prancis, yang menekankan bahwa serangan terhadap sekolah merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter.

Duta besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere, menuding Rusia membunuh warga sipil termasuk anak-anak selama invasinya.

Namun, Vassily Nebenzia, Duta Besar Rusia untuk PBB menolak tuduhan itu dan mengatakannya sebagai tuduhan tidak masuk akal.

"Rusia justru memberikan dukungan kemanusiaan kepada anak-anak di wilayah Donbas timur di mana ia menuduh Ukraina mengobarkan perang saudara melawan rakyatnya sendiri," kata Nebenzia.

Duta Besar Kyiv Sergiy Kyslytsya mendesak PBB untuk meningkatkan upaya untuk menyatukan kembali anak-anak Ukraina yang terpisah dari orang tua mereka selama pertempuran.

"Setelah pemindahan paksa ke Rusia, mereka diadopsi secara ilegal oleh warga Rusia," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya