Berita

Presiden RI Joko Widodo/Net

Politik

Dinilai Gagal Bangun Keseimbangan Politik, Misi Jokowi di KTT ASEAN-AS Bakal Percuma

KAMIS, 12 MEI 2022 | 11:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Misi yang dibawa Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Amerika Serikat untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS dinilai percuma oleh kalangan akademisi di Indonesia.

Pasalnya, di mata dunia, Jokowi dianggap telah gagal dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.

"Saya mencermati lawatan Jokowi ke Amerika Serikat hampir dipastikan tidak akan membuat Jokowi mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat," ujar Dosen Ilmu Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/5).


Secara posisi, Ubedilah tak memungkiri Indonesia didapuk sebagai Koordinator Kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024. Hanya saja, secara arah politik dia melihat rezim Jokowi sudah terlanjur berseberangan dengan AS.

"Langkah Jokowi yang selama ini cenderung arogan dalam menjalankan politik ekonomi internasionalnya yang sudah masuk dalam perangkap blok politik yang berseberangan secara ekstrem dengan Amerika Serikat," tuturnya.

"Langkah ekonomi Jokowi gagal membangun keseimbangan politik global dan gagal mengambil jalan politik luar negeri bebas aktif secara berkualitas," demikian Ubedilah Badrun.

Jelang keberangkatannya ke AS pada Selasa (10/5), Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah agenda lawatannya. Di antaranya, melakukan pertemuan dengan anggota Kongres, para CEO besar Amerika, Wapres Kamala Harris dan Tim Perubahan Iklim Amerika, serta Pertemuan Tingkat Tinggi Pemimpin ASEAN dan Presiden Joe Biden.

Jokowi meyakini, kehadiran Indonesia sebagai Koordinator Kemitraan ASEAN-AS periode 2021-2024 dapat menghasilkan kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya