Berita

Ferdinand Marcos Jr/Net

Dunia

Media China: Barat Menuding Kemenangan Marcos Jr adalah Kemenangan Beijing

RABU, 11 MEI 2022 | 09:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemenangan Ferdinand Marcos Jr. dan Sara Duterte dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Filipina menuai kritik dari sejumlah pihak, terutama dari Barat.

Bagi Barat, kemenangan pasangan itu akan membuat Filipina lebih condong ke China. Beberapa bahkan menggambarkan kemenangan keduanya sebagai "kemenangan bagi Beijing".

Lewat catatan editorialnya, Selasa (11/5) media pemerintah China Global Times mengulas kritik Barat atas kemenangan Marcos Jr. dan Sara.


"AS telah mencoba untuk mengganggu dan memandu agenda pemilu Filipina sejak awal pemilu," katanya.

"Misalnya, mereka secara sederhana dan kasar mengkategorikan kandidat sebagai 'pro-AS' dan 'pro-China', menggarisbawahi bahwa ini adalah kontes nilai, dan menghipnotis bahwa semua kandidat kecuali Marcos Jr. bersikap tegas dalam berbagai masalah dari Laut China Selatan," lanjutnya.

'Petunjuk' ke arah itu terlihat nyata, sampai-sampai mereka hampir menceramahi pemilih Filipina cara untuk memilih.

Meski mengaku tidak akan bersandar pada China atau AS, dan hanya akan menjadi 'pro-Filipina', putra mantan Presiden Ferdinand Marcos itu memang telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengembangkan hubungan dengan China, menyerukan solusi untuk masalah Laut China Selatan melalui dialog dan menggambarkan China sebagai "teman."

Pernyataan  Marcos Jr ini menunjukkan keengganannya untuk memihak, dan ini telah merangsang beberapa kekuatan di AS dan Barat.

Sebagai akibatnya, beberapa media AS dan Barat menjulukinya sebagai "putra seorang diktator."

"Setelah Marcos Jr mengamankan kemenangan, Barat memperingatkan bahwa 'bersujud ke China' akan menempatkan Filipina sekali lagi dalam posisi yang lemah," tulis GT.

Di mata beberapa orang arogan dari AS dan Barat, Filipina seharusnya hanya peduli dengan "ancaman China" dan Strategi Indo-Pasifik AS.

"Dan jika rakyat suatu negara tidak membuat 'pilihan yang tepat' seperti yang diinginkan Washington, itu menunjukkan 'kerapuhan; demokrasi negara itu," kata GT.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya