Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Macron: Proses Keanggotaan Sangat Panjang, Tapi Ukraina Sudah Menjadi Bagian dari UE dan akan Terus Menerima Bantuan

SELASA, 10 MEI 2022 | 06:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksesi Ukraina ke Uni Eropa mungkin memakan waktu bertahun-tahun. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan hal itu pada Senin (9/5), dalam pidatonya di Parlemen Eropa.

Itu adalah pidato besar pertamanya sejak ia terpilih kembali menjadi presiden Prancis.

Macron mengatakan,  proses keanggotaan kemungkinan akan memakan waktu yang sangat panjang hingga tahunan. Meski begitu, Ukraina sudah menjadi anggota keluarga Eropa, dan Eropa akan terus mengirimkan bantuan militer dan kemanusiaan ke negara itu.

"Kami tahu bahwa proses aksesi UE dapat memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun,” kata Macron, seperti dikutip dari New York Times, Senin.

Macron kemudian mengusulkan pembentukan "komunitas politik Eropa", sebagai upaya untuk mempercepat partisipasi Ukraina dalam urusan Eropa.

Ukraina dan negara-negara lain yang bercita-cita untuk bergabung dengan blok itu, seperti Georgia dan Moldova, dapat menjadi anggota komunitas baru tersebut yang akan menyatukan negara-negara yang berbagi nilai-nilai liberal UE. Dia mengatakan Inggris, yang meninggalkan UE pada 2016, juga berpotensi bergabung dengan komunitas baru itu.

Bergabung dengan blok adalah proses yang melelahkan dan sulit. Untuk bergabung, suatu negara membutuhkan pencalonannya untuk disetujui dengan suara bulat oleh semua negara anggota UE, yang sekarang berjumlah 27.

Selanjutnya, negara tersebut harus setuju dengan negosiator Eropa tentang serangkaian kondisi atau "bab negosiasi" yang harus dipenuhi.

Finlandia adalah yang tercepat masuk sebagai anggota UE, dengan hanya memakan waktu 3 tahun, sedangkan Turki adalah yang paling lambat setelah memulai pembicaraan pada tahun 2005 dan masih belum memiliki prospek pasti untuk menyelesaikannya hingga saat ini.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan sebelumnya bahwa Komisi Eropa sedang menunggu untuk menerima bagian kedua dari kuesioner Ukraina tentang penerimaan ke Uni Eropa, keputusan apakah akan memberikan status calon Kiev akan dibuat pada bulan Juni.

Sebelumnya, Zelensky menulis di Twitter bahwa Ukraina telah mengirimkan bagian kedua dari kuesioner ke Brussels. Kiev menyerahkan bagian pertama ke Brussel pada 17 April.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya