Berita

Iwan Sumule/Net

Publika

Bergerak Wujudkan Sosialisme Demokrasi

RABU, 04 MEI 2022 | 19:46 WIB | OLEH: IWAN SUMULE

SOSIALISME tidak akan bisa dibangun tanpa menghancurkan sepenuhnya feodalisme dan kolonialisme atau imperialisme.

Sosialisme hanya akan menjadi obrolan omong kosong ketika hanya sedikit saja orang yang bisa menjadi kaya, sementara rakyat banyak hidup dalam kemiskinan, kekayaan alam kita tak dinikmati dan digunakan sebesar²nya untuk mensejahterakan rakyat.

Demikian juga halnya, perwujudan demokrasi tidak boleh lagi hanya berhenti di dalam pagar istana atau rumah kaum berpunya. Tetapi demokrasi harus hadir dalam setiap kehidupan dan sampai ke piring-piring rakyat.

Sosialisme juga memerlukan kemajuan teknik dan kelas pekerja yang terorganisir. Sebab, prinsip sosialisme adalah setiap orang bekerja sesuai kemampuan dan menerima sesuai hasil kerjanya. Maka, harus ada kemajuan tenaga² produktif secara besar-besaran, agar bisa berproduksi secara melimpah dan memenuhi kebutuhan rakyat.

Tanpa itu, sosialisme hanya akan berarti kemiskinan, kelaparan, dan keterbelakangan.

Menurut Bung Karno, kemerdekaan nasional alias Indonesia merdeka hanyalah jembatan emas. Kemerdekaan itu hanyalah penghubung menuju cita-cita masyarakat tanpa imperialisme dan kapitalisme.

Sehingga, dalam perjuangan habis-habisan mendatangkan Indonesia Merdeka, kaum Marhaen harus menjaga agar jangan sampai nanti mereka yang kena getahnya, tetapi kaum borjuis atau ningrat yang memakan nangkanya.

Perjuangan mewujudkan sosio-demokrasi membutuhkan orang cerdas yang bisa menilai situasi, bereaksi dengan cepat dan tepat.

Butuh lebih dari kecerdasan untuk bertindak cerdas. Seperti tawanan yang dijatuhkan ke dasar sumur kering yang dalam, kita tak tahu siapa dan apa yang menanti kita. Yang jelas bagi kita bahwa dalam perjuangan kejam dan keras ini, kita ditaqdirkan untuk menang.

Jiwa dan raga akan menyatu sempurna.
Dan kuasa kehendak Illahi akan dimulai.

Yakin, Tuhan akan bersama orang-orang yang berani dan ikhlas.

Salam Juang Demokrasi.

Penulis adalah Ketua Majelis Jaringan Aktivis ProDemokrasi (ProDEM)

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Berkinerja Buruk, Kadis Parekraf Layak Diganti

Rabu, 13 November 2024 | 00:20

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Pria Gagal Nyaleg Sampai Nekat Bunuh Diri Depan MA Brasil

Jumat, 15 November 2024 | 14:03

Ijazah Pesantren Harus Diakui Negara Tanpa Syarat

Jumat, 15 November 2024 | 13:55

Rumah Tokoh Asal Riau Dilelang Bank Gara-gara Debiturnya Ngemplang Kedit

Jumat, 15 November 2024 | 13:54

Indonesia Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA untuk Tingkatkan Kinerja Perdagangan

Jumat, 15 November 2024 | 13:45

Pemprov DKI Pastikan Program Bansos Tak Berkaitan dengan Dukungan Pilkada

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dipimpin Puan, Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK Tertutup

Jumat, 15 November 2024 | 13:36

Dialog Kebangsaan Hari Pahlawan: Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya dan Inspirasi Membangun Nasionalisme

Jumat, 15 November 2024 | 13:31

Regulasi IPS Biang Kerok Kemurkaan Peternak Sapi Perah

Jumat, 15 November 2024 | 13:19

Permintaan Baterai Naik, Komatsu Jepang Tingkatkan Investasi di AS

Jumat, 15 November 2024 | 13:01

Citra Kejaksaan Bisa Terpuruk Jika Tidak Koreksi Diri

Jumat, 15 November 2024 | 12:59

Selengkapnya