Berita

Bandara Taiwan yang dijaga oleh petugas Covid-19 /Net

Dunia

Meski Kasus Covid-19 Masih Melonjak, Taiwan Mulai Perlonggar Aturan Perbatasannya

SELASA, 03 MEI 2022 | 14:37 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Taiwan sebagai negara yang kekeuh dalam mempertahankan aturan perbatasan Covid-nya, kini mulai melonggarkan beberapa aturan tersebut, meski sedang dihantam banyaknya kasus positif.
 
Dikutip oleh Reuters Pada Selasa (3/5), Taiwan mengumumkan bahwa mereka memotong 10 hari wajib karantina menjadi tujuh bagi seluruh warga yang masuk ke negara tersebut.

Pelonggaran aturan terbaru ini adalah langkah Taiwan untuk mencoba hidup dengan Covid-19 layaknya seperti negara Asia lainnya.

Mereka menyebut langkah ini sebagai  "Taiwan Model Baru (New Taiwan model)".

Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan mengatakan pelonggaran aturan ini mulai berlaku pada Senin depan (9/5).
Aturan baru ini dibuat karena menurut mereka masa inkubasi varian Omicron itu lebih singkat dari varian lainnya.
Selain itu mereka juga mempertimbangkan alasan seperti, kapasitas pencegahan pandemi domestik, kegiatan sosial-ekonomi, dan pengendalian risiko yang efektif.

Semua pendatang masih harus mengikuti tes PCR setelah mencapai Taiwan. Kemudian mereka akan dikarantina selama 7 hari, sebelum dinyatakan bebas selama mereka negatif dari tes antigen.

Puskom menyatakan bahwa persyaratan untuk tes PCR negatif sebelum keberangkatan tetap berlaku.

Selain berubahnya masa karantina bagi pendatang, karantina bagi warga yang telah dinyatakan berkontak dekat dengan pasien yang terinfeksi kini menjadi tiga hari.

Alasannya adalah, pemerintah berupaya mengurangi beban petugas kesehatan yang diwajibkan mengawasi mereka disaat  jumlah infeksi domestik terus meningkat.

Meskipun aturan sudah dilonggarkan, pemerintah masih belum memberikan jadwal untuk sepenuhnya membuka kembali perbatasannya. Pembatasan tetap berlaku bagi siapa yang ingin berkunjung ke Taipei.

Warga negara dan penduduk asing bebas untuk datang dan pergi tetapi sebagian besar pengunjung asing memerlukan izin khusus untuk memasuki Taiwan.

Taiwan telah melaporkan sekitar 125 ribu kasus domestik sejak awal tahun 2022. Kasus ini rata-rata disebabkan oleh varian Omicron.

Menurut data pemerintahan, lebih dari 99 persen dari mereka yang terinfeksi oleh Omicron tidak menunjukkan gejala sama sekali atau hanya mendapatkan gejala ringan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya