Berita

China kembangkan vaksin mRNA buatan Suzhou Abogen Biosciences /Net

Dunia

Enggan Impor dari Negara Asing, Akhirnya China Buat Vaksin mRNA Pertamanya

MINGGU, 01 MEI 2022 | 17:31 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

China yang enggan mengimpor vaksin buatan luar negeri, dan tentunya termasuk vaksin jenis messenger RNA (mRNA), kini mengumumkan pembuatan vaksin mRNA sendiri buatan Suzhou Abogen Biosciences.

Suzhou Abogen Biosciences Co dari China mengatakan kandidat vaksin Covid-19 yang menggunakan teknologi mRNA dan menargetkan varian Omicron, kini telah memperoleh persetujuan uji klinis di Uni Emirat Arab.

Dalam pengumuman pada Jumat (29/4) yang dikutip oleh Reuters, Abogen menyatakan bergabung dengan Pfizer/BioNTech dan Moderna dalam menguji kandidat vaksin mRNA-nya yang dimodifikasi secara khusus terhadap Omicron.


Selain UEA, Abogen sedang berkomunikasi dengan regulator di China dan negara-negara lain tentang uji klinis potensial untuk vaksin mRNA tersebut.

Kandidat mRNA Abogen ini berdasarkan strain virus corona yang lebih tua tanpa mutasi besar.
Kandidat itu dikembangkan bersama dengan Walvax Biotechnology dan lembaga penelitian yang didukung militer China, sedang diuji dalam uji coba Fase III di China, Meksiko, dan Indonesia.
Walvax juga bermitra dengan RNACure, startup yang berbasis di Shanghai untuk mengembangkan kandidat vaksin mRNA dengan target varian Covid-19 yang berbeda dari Abogen.

Omicron adalah varian yang sangat mudah menular dengan peningkatan resistensi terhadap antibodi yang ditimbulkan oleh suntikan yang ada.

China Daratan telah memvaksinasi lebih dari 88 persen dari 1,4 miliar penduduknya terhadap COVID dengan suntikan non-mRNA.

Mereka sama sekali tidak menyetujui vaksin asing, meskipun data Oxford pada 12 April menunjukkan dua produk China yang paling banyak digunakan, yakni vaksin Sinopharm dan Sinovac, memiliki efektivitas yang lebih rendah terhadap infeksi Covid-19 daripada suntikan mRNA dari Pfizer/BioNTech dan Moderna.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya