Berita

Antrean panjang para pemudik di Pelabuhan Merak/Net

Politik

Arus Mudik Dihiasi Kemacetan Parah, Pimpinan Komisi V: Pemerintah Kurang Antisipatif

MINGGU, 01 MEI 2022 | 00:11 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kemacetan yang terjadi di ruas utama Jalan tol Trans Jawa dan Pelabuhan Merak hingga Sabtu (30/4) menunjukkan ketidaksiapan dan ketidakefektifan pemerintah menghadapi lonjakan mudik pada 2022 ini.

Begitu pendapat Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha, melihat sejumlah kebijakan pemerintah dalam menyiapkan langkah antisipasi mudik Idulfitri 1443 Hijriah.

"Sebelum musim mudik tiba, Komisi V DPR telah meminta Kemenhub,  Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri untuk mengantisipasi arus mudik 2022 yang sejak awal diprediksi akan jauh meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujar Syaifullah dalam keterangannya, Sabtu (30/4).


Politikus PPP ini tak memungkiri animo yang begitu tinggi dari masyarakat untuk mudik yang akhirnya kembali diperbolehkan pemerintah pada tahun ini, mengingat selama dua tahun terakhir ada larangan dari pemerintah karena gelombang pandemi Covid-19.

"Namun tampaknya pemerintah kurang antisipatif, terbukti panjangnya kemacetan di jalan tol, nontol, hingga akses ke pelabuhan. Hingga H-2 ini pun kemacetan terjadi di mana-mana," sesalnya.

Walaupun sudah terlambat, Syaifullah menyarankan pemerintah memberikan solusi di setiap kemacetan. Sebagai contoh di Pelabuhan Merak. Penumpukan kendaraan bermotor yang ingin berangkat ke Sumatera melalui kapal feri seharusnya bisa dilakukan dengan skema tertentu.

"Pemerintah bisa segera menambah armada kapal feri dengan mendatangkan kapal dari daerah lain ke pelabuhan Merak-Bakauheni yang menjadi pusat kemacetan saat ini dan pelabuhan lainnya," sarannya.

Lebih spesifik, Syaifullah menyarankan Kemenhub memprioritaskan kendaraan roda dua, karena umumnya bekal makanan mereka terbatas sehingga akan kewalahan jika sampai antre selama 5 hingga 7 jam di pelabuhan.

"Namun dengan tetap secara berkala juga melayani kendaraan roda empat, atau solusi-solusi lainnya yang dibutuhkan di lapangan," demikian Syaifullah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya