Berita

Rusia mengadopsi 'wait and see' terkait kebebasan beropini di Twitter dibawah kepemilikan Elon Musk /Net

Dunia

Rusia Akan ‘Wait and See’ Terkait Kebebasan Beropini Twitter di Bawah Kepemilikan Elon Musk

KAMIS, 28 APRIL 2022 | 20:45 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Rusia telah mengadopsi posisi 'wait and see' bagaimana kepemilikan Elon Musk atas Twitter akan mempengaruhi kebebasan beropini platform media sosial itu bagi rakyat Moskow.

"Kami akan 'Wait and see' terkait kepemilikan Elon Musk pada Twitter," ujar jurubicara Kremlin Dmitry Peskov, dimuat oleh NDTV, Kamis (28/4).

Namun dia tetap meragukan bahwa media sosial Barat itu mampu mencerminkan sudut pandang yang berbeda, tanpa menjelaskan rinciannya.

CEO Tesla Elon Musk telah mengakuisisi Twitter pada Selasa dengan harga 44 miliar dolar AS.

Twitter terkenal sebagai alat kampanye bagi mantan presiden AS Donald Trump sebelum platform tersebut melarangnya, dan Musk yang memproklamirkan diri sebagai ‘absolutis kebebasan berbicara’ mengatakan dia ingin mereformasi moderasi konten di platform itu, yang ia anggap terlalu berlebihan.

"Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," ujar Elon dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Twitter.

"Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritme open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan berusaha hanya dapat digunakan oleh manusia saja," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya