Berita

Diskusi Presidium Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia bertema "Priboemi: Bangkit atau Punah"/Ist

Politik

Oligarki Mengancam Eksistensi Pribumi Sejak Zaman Penjajahan

KAMIS, 28 APRIL 2022 | 19:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keberadaan oligarki di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Bahkan menurut anggota KPU RI pada Pemilu 1998, Edwin H. Sukowati, oligarki sudah mengancam pribumi sejak zaman penjajahan yang disebut kolonial.

Menurut Edwin, kolonial adalah anak kandung dari sebuah perusahaan yang memakai sistem kapitalisme, sehingga menciptakan oligarki yang sangat kuat.

"Timbul pertanyaan pada diri kita, kapan Indonesia dijajah oleh Negara Belanda? Tidak pernah, yang menjajah Indonesia itu VOC, perusahaan terbesar di Belanda," kata Edwin dalam diskusi bertajuk "Priboemi: Bangkit Atau Punah" yang diselenggarakan Presidium Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia, Rabu (27/4).


Masih dalam diskusi tersebut, Dewan Pembina DPP Demokrat Periode 2015-2020, Prof. Dr. Acmad Mubarok mengaku pernah ditawari uang ratusan miliaran rupiah dari para oligarki agar mengusung calon yang dipastikan kalah saat Pilkada DKI 2017 lalu.

"Saat Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu, saya pernah ditawari uang lima ratus miliar rupiah untuk saya pribadi dan tujuh triliun rupiah untuk partai," papar Mubarok.

Belajar dari kejadian yang ia alami, ia mengamini praktik oligarki sudah merambah ke berbagai lini.

"Keterlibatan oligarki dalam menentukan sosok-sosok yang diusung sebagai calon pemimpin di semua tingkatan wilayah, bahkan presiden, memang ada," lanjut mantan Wakil Ketua Umum Demokrat era Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Selain Mubarok dan Edwin, hadir pula beberapa tokoh dalam diskusi tersebut, di antaranya mantan Menteri Kehutanan, M.S Kaban; Budayawan, Ridwan Saidi, Hatta Taliwang serta beberapa lainnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya