Berita

Pengurus Front Nasional Pancasila Penyelamat Negara (FNPPN)/Net

Politik

Front Nasional Pancasila: Oligarki Indonesia Semakin Brutal

RABU, 27 APRIL 2022 | 15:09 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Politik di Indonesia semakin brutal bahkan menjurus kriminal, di mana oligarki mengatur semua elemen pemerintahan, mulai dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“DPR memfasilitasi, membuat undang-undang yang bertentangan dengan UUD. Semua itu dijaga oleh MK untuk melanggengkan pelanggaran UUD. Yang mengatur di belakang semua itu oligarki yang lapar dan buas,” tegas salah seorang deklarator Front Nasional Pancasila Penyelamat Negara (FNPPN), Nurman Diah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/4).

Putra tokoh pers nasional dan pejuang BM Diah ini bahkan mengutip pernyataan Mahfud MD bahwa hukum di Indonesia bisa dibeli. Artinya, sosok yang kini menjabat sebagai Menko Polhukam itu tidak berdaya menghadapi oligarki.

"Karena itu, tidak heran lahir undang-undang kontroversial dan koruptif, pembuatannya terindikasi transaksional, antara lain UU KPK, UU Cipta Kerja, UU IKN,” lanjut Nurman Diah.

Saat ini, langkah oligarki dinilai semakin brutal. Mereka berniat membunuh demokrasi secara sistematis dan terstruktur dengan memperpanjang masa jabatan rezim melalui penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden lebih dari dua periode.

"Penundaan pemilu digemakan dari segala penjuru. Menteri dan ketua umum parpol diperintah untuk melakukan propaganda, bahkan tidak segan-segan melakukan tindakan hina, yaitu pembohongan publik, pembohongan kepada rakyat," tegasnya.

Sementara itu, salah satu deklarator FNP lainnya, Prof Anthony Budiawan menyitir pernyataan politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengenai minyak goreng.

Dalam kesempatan sebelumnya, Masinton mendapat informasi bahwa uang hasil korupsi ekspor CPO akan digunakan untuk mendanai penundaan pemilu.

“Kami, FNPPN akan terus mengawal peristiwa brutal ini dan mendesak Kejagung menghukum para pelaku seadil-adilnya demi Republik Indonesia,” tegas Anthony yang juga Managing Director PEPS ini.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya