Berita

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht/Net

Dunia

Jerman Akhirnya Setuju Kirim Senjata Berat ke Ukraina

RABU, 27 APRIL 2022 | 06:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Departemen Pertahanan AS telah mendirikan pusat kendali untuk bantuan militer ke Ukraina di markas Komando Eropa di Stuttgart, Jerman.

Pusat tersebut, EUCOM Control Center of Ukraine (ECCU), akan mengoordinasikan dan mempercepat pengiriman bantuan militer dari lebih dari 40 negara, menurut seorang pejabat, seperti laporan CNN, Selasa (26/4).

Bersama dengan personel AS, pusat itu akan dijalankan oleh perwakilan dari setidaknya 15 negara lain yang mendukung Kiev.


Ini berarti Jerman telah setuju untuk ikut bersama negara lain mengirimkan bantuan persenjataan berat ke Ukraina.

Sebuah perubahan besar, setelah sebelumnya Kanselir Olaf Scholz nampak ragu-ragu soal pengiriman senjata berat dan selalu 'bertahan' dengan keputusan itu di tengah kecaman keras negara Barat.

Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan pada Selasa (26/4) bahwa Jerman telah setuju untuk mengirimkan tank anti-pesawat ke Ukraina.

Menteri Pertahanan Christine Lambrecht mengatakan Jerman pada akhirnya berkomitmen untuk mengirimkan sistem anti-pesawat Gepard, selama pertemuan pejabat pertahanan internasional di pangkalan Angkatan Udara AS Ramstein di Jerman pada Selasa.

"Kami memutuskan kemarin bahwa kami akan mendukung Ukraina dengan sistem anti-pesawat itulah yang dibutuhkan Ukraina sekarang untuk mengamankan wilayah udara dari darat," kata Lambrecht selama pertemuan di pangkalan itu.

Sistem Gepard telah dihapus dari tugas aktif di Jerman pada tahun 2010.

Ini adalah pertama kalinya Jerman setuju untuk menyediakan persenjataan berat jenis ini ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Baru minggu lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa sementara negara lain menyediakan artileri ke Ukraina, "Jerman akan membantu dengan pelatihan dan pemeliharaan," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya