Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China: Keamanan Israel dan Palestina Saling Bergantung dan Tidak Terpisahkan

SELASA, 26 APRIL 2022 | 15:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Siklus kekerasan tidak bisa diputus dengan hanya membangun keamanan sendiri dan mengorbankan keamanan orang lain.

Perwakilan tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun mengatakan hal itu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB Senin (25/4) waktu setempat, saat ia mengecam tindakan keras pasukan Israel kepada warga Palestina.
Kekerasan hanya dapat dienyahkan jika semua elemen yang ada saling bersinerji menjaga keamanan bersama. Itu sebabnya keamanan Israel dan Palestina saling bergantung dan tidak terpisahkan.

Ia pun mendesak pihak terkait untuk saling menahan diri.

Ia pun mendesak pihak terkait untuk saling menahan diri.

"China mendesak kedua belah pihak, terutama Israel, untuk menahan diri untuk mencegah ketegangan Palestina-Israel meningkat atau lepas kendali," kata Zhang, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (26/4).

 Ia juga mengatakan  bahwa China mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan menentang semua tindakan yang melanggar status quo sejarah situs suci agama.
Selama beberapa minggu terakhir, warga Palestina dan polisi Israel bentrok di Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.

Sejak Maret, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 29 warga Palestina dalam serangan Tepi Barat, dan serangkaian serangan jalanan Arab yang mematikan telah menewaskan 14 orang di Israel.

"Koeksistensi damai hanya dapat dicapai dengan menjunjung tinggi visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif dan berkelanjutan," ujarnya.

Utusan China juga menyerukan keberanian untuk bertindak atas masalah tersebut, yang menurutnya merupakan inti dari situasi Timur Tengah, dan menekankan pentingnya menerapkan solusi dua negara untuk mewujudkan hak-hak nasional yang sah dari Palestina.

"China mendesak Israel untuk berhenti menghancurkan rumah warga Palestina, mengusir warga Palestina atau memperluas pemukiman, dan menciptakan kondisi untuk pengembangan komunitas Palestina di Tepi Barat," kata Zhang.

China mendukung pembentukan negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan untuk hidup berdampingan secara damai antara Palestina dan Israel dan pembangunan bersama orang Arab dan Yahudi.

"China akan terus bekerja dengan komunitas internasional untuk melakukan upaya tak henti-hentinya untuk solusi yang komprehensif, adil dan adil untuk masalah Palestina," kata Zhang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya